Stok Ketersediaan Pangan Provinsi Lampung di Jamin Kementan

oleh -698 views
oleh

LAMPUNG – Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan stok pangan di Provinsi Lampung. Hal itu terungkap dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan Pangan yang dipimpin Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kota Metro ke gudang dan distributor.

Beberapa stok pangan yang dicek ketersediaannya di antaranya adalah beras, bawang putih, bawang merah, ternak sapi dan telur ayam. Tak hanya itu, tim juga melakukan survei harga dan stok di Pasar Besar Kota Metro. Tim juga melakukan pertemuan dengan Koordinator Ketersediaan Pangan dan Administrasi Kabupaten Lampung Tengah dan Sekretaris Dinas serta Kepala Bidang Ketersediaan dan Administrasi Kabupaten Lampung Timur.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, ketersediaan pangan merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Itu sebabnya Kementerian Pertanian terus melahirkan program yang berorientasi pada ketersediaan pangan untuk kebutuhan masyarakat.

“Ketersediaan pangan merupakan tujuan utama yang diupayakan oleh kami. Pangan ini merupakan hajat hidup orang banyak. Kementan terus menjamin bahwa kebutuhan pangan untuk rakyat tak boleh kurang,” kata Mentan SYL

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, salah satu faktor penting ketersediaan pangan adalah produktivitas.

“Dan untuk meningkatkan produktivitas, hal pertama dan utama yang harus diupayakan adalah Sumber Daya Manusia (SDM). SDM ini menopang 50 persen peningkatan produktivitas, selain dari mekanisasi pertanian sebesar 25 persen dan peraturan perundangan sebesar 25 persen,” kata Dedi.

Di sisi lain, menurut Dedi ketersediaan pangan sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

“Maka, dengan terus menggenjot produktivitas ketersediaan pangan dapat kita capai. Kita juga harus genjot SDM pertanian kita. Penyuluh kita berdayakan agar petani dapat terus meningkatkan hasil budidaya pertanian mereka,” kata Dedi.

Dikatakan Dedi, target utama dalam jangka panjang lembaganya adalah mengembalikan program swasembada pangan yang pernah diraih oleh Indonesia semasa Presiden Soeharto. Hal itu bisa dilakukan apabila seluruh insan pertanian fokus dan serius mencapai target tersebut.

“Mari kita semua insan pertanian kembali ke sawah. Kita genjot produktivitas kita. Kita capai swasembada pangan,” ajak Dedi.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati mengatakan, berdasarkan hasil monitoring ketersediaan dan harga bahan pokok hingga akhir bulan Maret, kebutuhan di Provinsi Lampung rata-rata masih aman.

“Berdasarkan data yang kita miliki, untuk komoditas beras misalnya surplus hingga 95,61%. Begitu juga jagung yang mampu mencukupi hingga 99,93% di seluruh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Lampung,” tuturnya.

Harapannya, koordinasi yang erat antara Pusat Pelatihan Pertanian, BPP Lampung, BPP Jambi, Dinas Teknis Provinsi Lampung dan dinas terkait di kabupaten menjadi kunci keberhasilan pengawalan dan pengawasan bahan pangan pokok Provinsi Lampung.

“Pendekatan dan pelibatan Asosiasi Produsen dan Asosiasi Pengecer menjadi hal wajib dilakukan seluruh petugas dalam tugas khusus pengawalan ini, karena menentukan kevalidan data input yang akan digunakan penentu kebijakan di level kabupaten dan provinsi,” tutup Leli.(*)