Terapkan Strategi Khusus, Kedai Gebrak Ciptakan Trend Baru Bisnis Kuliner di Tengah Pandemi Covid-19

oleh -1,108 views
oleh

BOGOR – Wabah virus COVID-19 yang menjadi pandemi global berimbas pada berbagai aspek kehidupan. Banyak dari pelaku bisnis menerapkan strategi khusus untuk bertahan di masa sulit ini. Kedai Gebrak misalnya, berupaya menciptakan tren baru di bisnis kuliner demi menjangkau pelanggan ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

Salah satu owner Kedai Gebrak, Zawad Mushappudin ketika dihubungi (20/5) mengatakan omsetnya naik drastis dengan kiat khusus yang mereka ciptakan. Kedai yang menyajikan berbagai olahan hasil pertanian ini berlokasi di Jalan Perwira, Babakan, sebrang Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor (IPB). “Kami terima pesanan melalui online, utama untuk Mahasiswa IPB dan Perguruan Tinggi lain di Bogor yang sedang belajar di rumah, dengan penjualan online omset kami meningkat,” lanjut Zawad.

Lebih lanjut Zawad menambahkan saat ini Kedai Gebrak memberikan pelayanan take away dan delivery sekitar area Dramaga Bogor dengan manfaatkan aplikasi ojek online serta media sosial untuk memasarkan produk terbarunya untuk imunitas tubuh.

“Kami mengeluarkan produk baru yang diyakini mampu menjaga daya tahan tubuh, yaitu kopi rempah. Selain itu, kedai gebrak juga menawarkan hampers yang dapat mengobati kerinduan berkumpul bersama teman dan kerabat di kedai kopi”, ungkapnya.

Tak hanya itu, Kedai Gebrak juga menjual berbagai olahan pertanian diantaranya susu jagung, es krim sayur, dan kopi kekinian. Zawad bersama kelima sahabatnya telah memulai usaha di bidang kuliner sejak menempuh pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Lulus pada Agustus 2019, mereka memilih untuk meneruskan bisnis kulinernya dan mengikuti program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).

Program inisiasi Kementerian Pertanian ini bertujuan mencetak agropreneurs yang berasal dari generasi milenial. Selain itu program ini juga sebagai salah satu langkah strategi menjamin ketersediaan pangan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan beberapa waktu lalu anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa mempunyai peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.

Selain itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menambahkan penumbuhan wirausahawan muda pertanian melalui pendidikan vokasi menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan minat generasi milenial akan dunia pertanian.

“Pertanian merupakan garda terdepan. Sudah saatnya generasi milenial melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian,” kata Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *