Airlangga: Investasi Asing Rp133 Triliun Mengalir Melalui LPI

oleh -574 views
oleh

JAKARTA – Perekonomian Indonesia terus bergairah pada Kuartal I 2021. Selain potensi pertumbuhan perekonomian yang positif, Indonesia mendapat aliran investasi asing senilai USD9,5 Miliar atau setara Rp133 Triliun. Pintu masuknya melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Aliran investasi tersebut pun tidak lepas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Iklim berusaha di Indonesia saat ini sangat kondusif. Kemudahan tersebut tidak lepas dari reformasi regulasi melalui UU Cipta Kerja. UU Cipta Kerja ini memberikan impact positif sangat besar,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

UU Cipta Kerja memang membuat pengurusan perizinan berusaha lebih baik di Indonesia. Sistemnya saat ini menjadi lebih sederhana dan simpel. Perizinan berusaha bisa dilakukan melalui satu pintu, yaitu Online Single Submission (OSS). Bandingkan dengan sebelum UU Cipta Kerja ada. Pengurusan perizinan berusaha berbelit dan saling tumpang tindih.

Dan, hasilnya investasi asing senilai Rp133 Triliun pun mengalir masuk. Dana tersebut rencananya dialokasikan untuk penanganan proyek-proyek pemerintah. Adapun sumber dananya berasal dari United States International Development Finance Corporation (US DFC) dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Kran lainnya dari Caisse de Depot et Placement du Wuebec (CDBQ)-Canda, dan perusahaan pengelolaan aset asal Belanda yakni APG-Netherland.

“Reformasi iklim berusaha telah menaikan kepercayaan investor. Sebab, proyek yang akan didanai dipastikan berjalan lancar. Yang pasti, kolaborasi sinergi, kepastian hukum, dan insentif semakin membuka peluang berusaha. Semuanya menjadi lebih mudah,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Lebih lanjut, derasnya aliran investasi juga tidak lepas dari terus membaiknya kondisi perekonomian dalam negeri. Pemerintah sebelumnya memproyeksikan ekonomi akan tumbuh 4,5% hingga 5,5% sepanjang 2021. Untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, pemerintah setidaknya memiliki beberapa formulasi.

Pemulihan ekonomi akan ditempuh melalui perbaikan konfidensi masyarakat. Caranya, melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Treatment ini untuk mencegah sebaran Covid-19 hingga tingkat terendah di desa. Semakin kompetitif, PPKM mikro dijalankan beriringan dengan program vaksinasi. Program ini untuk menciptakan herd imunnity pada 182 Juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2021.

Strategi lainnya ditempuh melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. Untuk mendorong PEN, total anggaran Rp619,83 Triliun pun disuntikan pemerintah. Dana tersebut untuk stimulus UMKM dan korporasi, perlindungan sosial, hingga stimulus Kementerian/Lembaga. Ada juga alokasi untuk penanganan kesehatan plus vaksinasi.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *