Akselerasi Ekonomi Kreatif, Pemerintah Support Industri Film dan Kampanyekan Nonton Bioskop

oleh -523 views
oleh

JAKARTA – Pemerintah terus mengakselarasi pertumbuhan ekonomi kreatif. Sub sektor yang digenjot adalah industri perfilman nasional. Saah satu treatmentnya melalui kampanye menonton bioskop yang aman. Aktivasi kembali industri perfilman menjadi bagian dari skenario besar pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Perfilman nasional menjadi industri yang sangat penting. Potensial untuk turut menggerakan ekonomi nasional. Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan arahan langsung kepada terkait industri film, pekerja film, dan pekerja budaya. Usulan-usulan terkait industri perfilman juga sudah disampaikan pada Presiden Joko Widodo, ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Mendorong percepatan pemulihan industrinya, audiensi bahkan sudah dilakukan Airlangga dengan pelaku industri kreatif animasi dan komik pada Jumat (19/3). Lokasinya berada di Loka Kretagama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dari audiensi tersebut diketahui, sekitar 90% income industri perfilman berasal dari bioskop. Sebab, bioskop menjadi hilir dari industri tersebut.

“Alokasi dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor perfilman akan disiapkan. Untuk itu, kami ini perlu data konkret dan akuntabel. Data ini diperlukan untuk menetapkan kebijakan pemulihan ekonomi dari sektor perfilman,” terang Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Dari hasil audiensi tersebut diketahui, bioskop memiliki posisi vital sebagai pendorong pendapatan dari industri perfilman. Industri ini juga menjadi ladang pendapatan bagi para pekerjanya. Sebab, pada 2016 ada 2.418 jumlah usaha yang bergerak di sub sektor film, animasi, dan video. Jumlah serapan tenaga kerjanya diperkirakan mencapai 50 Ribu orang pada tahun 2019.

Lebih lanjut, industri perfilman Indonesia mengalami pertumbuhan investasi hingga 20%. Sebab, bisnis ini sudah diangkat dari Daftar Negatif Investasi (DNI) sejak 2016. Imbas positifnya semakin melebar karena Indonesia masuk 10 industri film terbesar di dunia. Catatan ini jadi yang tertinggi di sepanjang sejarah industri perfilman Indonesia.

“Potensi besar industri perfilman nasional harus dilindungi dan didorong. Dan, bioskop ini sudah bisa dibuka lagi dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami optimistis antusiasme masyarakat menonton bioskop akan besar dan pulih. Kampanye menonton bioskop aman dengan protokol kesehatan ini harus dikuatkan,” pungkasnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *