Andi Rio : Kartu Prakerja Wujud Sikap Konstitusional Pemerintah

oleh -1,057 views
oleh

JAKARTA- Di tengah pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir, kondisi perekonomian di dunia, termasuk Indonesia, memburuk. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.

Pemerintah RI pun terus berusaha untuk mengurangi dampak tersebut. Salah satunya lewat program Kartu Prakerja.
Menurut Andi Rio, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Program Kartu Prakerja ini adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja dan pekerja yang terkena PHK.

Selain itu juga diperuntukkan bagi pekerja atau buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi. “Program ini diarahkan untuk membantu masyarakat dalam lapangan pekerjaan maupun pengembangan potensi kerja,” kata Andi Rio.

Andi juga menyatakan Kartu Prakerja ini apabila dilihat dari tujuannya maka merupakan program yang bernilai. Andi menilai program ini sangat relevan dalam kondisi atau keadaan apapun juga. “Apalagi pada saat ini, ketika kondisi ekonomi masyarakat terganggu akibat covid-19. ‘Jumlah pengangguran akibat dampak wabah corona diperkirakan 1,7 hingga 3,7 juta orang,” ungkap Andi Rio.

Ia juga mengutip catatan Bappenas, yang menyebutkan jika jumlah penganggur pada 2020 diprediksi akan bertambah 4,22 juta orang. Dalam APBN 2020, sebelumnya ditargetkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) hanya berkisar 4,8-5 persen. Angka ini lebih rendah dari realisasi TPT pada 2019 yang mencapai 5,28 persen. Namun, lantaran adanya pandemi, Bappenas melakukan penyesuaian.
Berdasarkan Outlook APBN 2020, TPT diperkirakan berada di level 7,8 hingga 8,5 persen. “Bertambahnya jumlah pengangguran ini akan membuka potensi munculnya angka kemiskinan baru,” ungkap Andi Rio.

Andi menambahkan Program Kartu Prakerja ini akan menjadi program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terlebih jika diperhatikan, setiap saat, jumlah pencari kerja semakin mengalami peningkatan.

“Hingga Februari 2020, BPS mencatat jumlah penduduk usia kerja di Indonesia yaitu 199,38 juta orang. Jumlahnya naik sebesar 2,92 turun dibandingkan Februari 2019. Hal ini menandakan bahwa masyarakat pencari kerja masih tinggi sampai saat ini,” tambah Andi Rio.

Andi Rio, juga menilai Program Kartu Prakerja merupakan implementasi dari sikap konstitusional dari pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, atas hak setiap warga negara akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

“Dalam rangka perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas, dan daya saing bagi angkatan kerja, maka perlu diberikan pengembangan kompetensi kerja. Apalagi pada kondisi saat ini, Program Kartu Prakerja akan semakin bernilai,” ucapnya.

Andi Rio juga berharap masyarakat tidak banyak berpolemik dalam menyikapi program ini. Terbukti program tersebut juga sudah berdaya guna untuk para peserta program tersebut. Bahkan diantaranya sudah muncul UMKM baru berkat pelatihan program ini. Kartu Prakerja sendiri adalah bukti kehadiran negara atau pemerintah pada saat masyarakat membutuhkan bantuan di tengah Pandemi Covid 19.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *