Ditopang 10 Rumah Aman, Beras 2.500 Kg Dialirkan Pemdes Rancaputat

oleh -948 views
oleh

JAKARTA – Masyarakat muslim Rancaputat, Sumber Jaya, Majalengka, Jawa Barat, fokus menatap Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Di tengah pandemi Covid-19, mereka ini mendapatkan aliran bantuan beras dari Pemerintah Desa (Pemdes) Rancaputat. Jumlah total donasi mencapai 2.500 Kg. Bantuan serupa lainnya pun dijanjikan akan segera dialirkan kembali.

“Pemberian bantuan sembako bagi masyarakat terus berlangsung. Kami juga memiliki program bantuan pangan sehat bagi warga. Saat ini yang dialirkan berupa beras. Kami harap kebutuhan paling dasar dari masyarakat sementara aman. Apalagi, sebentar lagi sudah Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Kepala Desa Rancaputat Eli Herawati.

Dari total berat 2.500 Kg, bantuan beras tersebut terbagi dalam 500 paket. Masing-masing paket beras memiliki berat sekitar 5 Kg. Eli menambahkan, pemberian bantuan dilakukan secara bertahap. Artinya, bagi warga yang belum mendapatkan bantuan beras akan diberikan pada agenda berikutnya. Dengan begitu, ada pemerataan kesejahteraan keluarga.

“Dengan berbagai pertimbangan yang ada, beras dibagi menjadi 500 paket. Distribusinya dilakukan secara bertahap. Nanti masyarakat akan mendapatkan kuota seluruhnya. Dan, jatah sementara 5 Kg bagi masyarakat cukup bagus. Mereka sekarang memiliki stok makanan untuk beberapa hari. Jadi, tidak perlu cemas meski ekonomi keluarga lumpuh akibat Covid-19,” lanjut Eli.

Distribusi donasi beras tersebut turut dibantu Karang Taruna Karta Putra Sadam Jaya. Sebelum beras, warga Rancaputat menerima pembagian masker. Jumlahnya mencapai 2.000 pcs masker. Masker jadi piranti penting pencegah sebaran Covid-19. Mengacu hasil penelitian, masker kain memiliki efektivitas menangkal infeksi Covid-19 hingga 70%. Daya tahannya 4 jam.

Menjadi alat pelindung diri, marker yang dibagikan jadi produk home industri Rancaputat. Keunggulan potensi konveksi di sana kemudian didorong dengan produksi masker. Bergeraknya home industri ikut memicu lingkungan di sekitarnya. Sebab, beberapa masyarakat mendapatkan kembali pekerjaan hingga ada jaminan kesejahteraan bagi keluarganya.

“Berbagai upaya dilakukan untuk terus menghidupkan perekonomian desa dan masyarakat. Semuanya memang bahu membahu di sini agar bisa bertahan dari tekanan Covid-19. Kami percaya, masyarakat di sini bisa melewati semuanya dengan baik. Bagaimanapun, kami menjalankan protokol kesehatan secara mutlak. Aktivitas social distancing juga berjalan bagus,” kata Eli lagi.

Selain perekonomian, masyarakat Desa Rancaputat juga fokus terhadap kesehatan lingkungan. Protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh dijalankan secara rutin. Hasilnya, suhu tubuh rata-rata warga di sana tetap hijau Covid-19. Ada juga aktivitas penyemprotan disinfektan. Sasarannya adalah rumah warga, posyandu, tempat ibadah, hingga beberapa spot di ruas jalan.

“Donasi sembako tentu sangatlah membantu warga. Apapun bentuknya itu. Sebab, lingkungan sangat membutuhkannya. Tekanan sosial menjadi berkurang karena adanya kepedulian terhadap sesama. Aksi ini bisa dilanjutkan dengan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan utama warga,” tutup Kepala Staf Presiden Moeldoko.(****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *