Golkar Suarakan Curhat Tenaga Kesehatan sebagai Garda Terdepan Melawan Covid-19

oleh -982 views
oleh

Jakarta – Sejak Pandemi Covid-19 melanda di Tanah Air, sudah belasan dokter serta perawat menjadi korban dan banyak juga yang akhirnya meninggal. Peristiwa ini menumbuhkan simpati Partai Golkar yang selama ini sudah menyalurkan ratusan ribu Alat Pelindung Diri (APD).

Salah satu Nakes yang kini sedang berjuang untuk sembuh setelah terpapar virus tersebut adalah Dr. dr. Tri Maharani, Presiden Toksologi Indonesia, asal Jawa Timur. Sarmuji, Ketua DPD Partai Golkar Jatim tergerak untuk membantu dokter langka tsb.

“Dia dokter yang sangat langka di Indonesia, bahkan dunia. Dia adalah dokter ahli bisa (racun) ular,” kata Sarmuji, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar. Sarmuji, terpanggil untuk membantu dokter yang disebutnya sebagai salah satu aset bangsa Indonesia. Golkar Jatim tengah mempersiapkan bantuan APD untuk beberapa rumah sakit di Jawa timur.

Setelah sempat melakukan pembicaraan dengan dokter Tri Maharani, Sarmuji perlu menyampaikan beberapa poin penting hasil pembicaraannya. “Ada beberapa poin penting yang ia sampaikan,” kata Sarmuji.

Menurut Sarmuji, Tri Maharani menyampaikan pesannya, pertama, rumah sakit yang bukan rujukan ternyata bahayanya sama dengan RS rujukan. Bahkan lebih bahaya seperti yang dialami oleh Tri Maharani, jadi pesan Dokter Tru, mohon rumah sakit bukan rujukan juga diperhatikan.
Kedua,Sarannya, alur untuk screening dievaluasi, Bukan hanya rapid test saja, agar efisien di-swab test.

Ketiga, ia memohon kebijakan penanganan covid terutama untuk alat keselamatan tenaga kesehatan (nakes) karena nakes adalah aset negara. Jaminan keamanan untuk nakes akan mengurangi kematian dokter serta perawat.

Keempat, kebijakan pemerintah agar berprioritas pada nyawa karena dengan sangat terbukanya seperti sekarang, nakes akhirnya sangat kewalahan.

Kelima, penegakan disiplin harus diperkuat. “Saran Bu Tri yang melanggar seperti tidak pakai masker atau tidak patuh physically distancing serta yang menyebar hoax dan fitnah dijadikan sukarelawan di rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga mereka tahu Covid ini serius,” ungkap Sarmuji.

Keenam, diperlukan tes swab seluruh nakes, karena saat ini sangat berisiko tertular.

Apa yang disampaikan oleh Tri Maharani ini tentu sebuah peringatan yang sangat serius, dia menegaskan Covid-19 bukanlah sebuah konspirasi. Penyakit ini sangat serius, berbahaya dan menakutkan serta tengah mengancam kesehatan jutaan manusia di dunia. Perlu penanganan yang lebih serius dengan disiplin yang lebih diperketat agar penularan penyakit ini bisa dihindari.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *