Hastag #kajotngibul Kejutkan Kajot di Pilkada Bengkayang 2020, Rizal Darwis Menang

oleh -420 views
oleh

BENGKAYANG – Mulutmu adalah harimaumu. Kemuliaan dan karma akan mengikuti tiap perbuatan. Nasehat ini pantas diberikan pada Bupati Bengkayang Martinus Kajot. Tujuannya, agar Kajot introspeksi diri atas beragam perilaku negatif yang dibuatnya di masa silam. Tidak membabi buta mengumbar janji gombal. Apalagi, Kajot menjanjikan donasi gaji di sepanjang masa kampanye Pilkada Bengkayang 2020.

Siapapun tahu kalau Kajot punya hobi menikah. Hingga 2016, sedikitnya Kajot sudah menikah sebanyak 11 kali. Tiap mendatangkan istri baru, Kajot selalu bercerai dengan istri lamanya. Bayangkan dosa Kajot yang sudah menyakiti hati wanita. Menjadikan wanita sebagai obyek ‘ekploitasi’ yang ditukar dengan iming-iming harta duniawi. Namun, contoh kecil perilaku buruk Kajot tersebut sudah ditukar karma.

Bukan hanya perilaku suka berganti ‘pasangan’ hidup, Kajot juga memiliki isyarat piawai dalam menipu. Bukti ini terlihat jelas sepanjang masa kampanye Pilkada Bengkayang 2020. Demi menaikan elektoral, Kajot berjanji akan menyumbangkan gaji setahun apabila terpilih sebagai Bupati Bengkayang. Hanya saja, politik uang tersebut tidak mempan. Rakyat Bengkayang bisa melakukan kalkulasi politiknya.

Terlalu berisiko menukar jabatan Bupati Bengkayang untuk Kajot dari sekedar mahar gajinya setahun. Apalagi, Kajot juga kabur memastikan gaji mana yang akan diberikannya. Hanya gaji pokok saja yang berjumlah Rp5,8 Juta per Bulan? Atau, gaji pokok plus tunjangan operasional yang bernilai ratusan juta rupiah? Lebih menarik lagi, Kajot belum pernah menyumbangkan gajinya saat menjabat Ketua DPRD Bengkayang 2014/2019.

Hasilnya, hastag cibiran pun membanjiri Kajot. Sebut saja, #KajotNgibul hingga #janganpilihkajot. Asal hastag-hastag tersebut merupakan suara netizen Bengkayang yang diposting media media sosial. Dan, terlepas dari apapun, ucapan selamat layak diberikan kepada masyarakat Bengkayang. Mereka cerdas dan jernih menyortir calon pemimpinnya. Tidak termakan oleh politik tipu-tipu ala Kajot di Pilkada Bengkayang 2020. Hasilnya? Kajot kalah dalam hitung cepat Pilkada Bengkayang 2020. Karakter seperti Kajot memang tidak ideal bagi masa depan Bengkayang.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *