Indonesia Waspada Gelombang Ke-3 Pandemi Covid-19

oleh -365 views
oleh

JAKARTA – Indonesia terus mewaspadai potensi gelombang ke-3 pandemi Covid-19. Sebab, kejadian ini sudah muncul pada beberapa negara di Eropa dan Asia. Komposisi negaranya adalah Inggris, Belanda, Spanyol, hingga Papua Nugini. Indikasinya adalah kenaikan lonjakan kasus aktif Covid-19 pada Januari 2021.

Dibayangi gelombang ke-3 pandemi dunia, penanganan Covid-19 di Indonesia sebenarnya sangat bagus. Ada trend perbaikan yang signifikan dari waktu ke waktu. Prosentasenya mencapai 7,4%, lebih rendah dari kasus aktif dunia sebesar 17,3%. Untuk tingkat kesembuhan 89,9%, lebih tinggi dari trend global sebesar 80,5%.

“Pandemi Covid-19 belum selesai. Bahkan muncul gelombang ke-3 pandemi di Eropa dan Asia. Untuk itu, sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan pemerintah. Bagaimanapun, upaya yang sudah bagus selama ini harus dipertahankan,” ungkap Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.

Treatment khusus preventif memang sudah dilakukan pemerintah. Selain program vaksinasi Covid-19, sebelumnya digulirkan PPKM Mikro pada sejumlah wilayah di Indonesia. Mengalami beberapa perpanjangan, PPKM Mikro kini masih bergulir 6-19 April 2021. Zonasinya diperluas menjadi 20 provinsi dengan penambahan Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, dan Papua.

Untuk menyempurnakan penurunan curva Covid-19, pemerintah juga membatasi mobilitas masyarakat jelang libur Lebaran 2021. Mengacu libur Lebaran 2021, terjadi lonjakan kasus aktif Covid-19 sekitar 93% meski pembatasan mobilitas diterapkan pemerintah.

“Upaya-upaya pengendalian Covid-19 juga sesuai instruksi presiden. Pengendalian akan terus dilakukan untuk mencegah potensi munculnya gelombang ke-3. Pelarangan mudik Lebaran 2021 juga diberikan,” terang Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Untuk mencegah potensi munculnya gelombang ke-3 pandemi Covid-19, surat edaran juga diterbitkan Menteri Agama. Isinya, mengatur berbagai kegiatan keagamaan selama Ramadhan 2021. Lalu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperketat mobilitas masyarakat, termasuk mengatur kekarantinaan perjalanan di dalam negeri.

“Sesuai instruksi presiden, penanganan Covid-19 dan ekonomi harus berjalan beriringan. Untuk itu, momentum penanganan pandemi Covid-19 yang sudah bagus harus dijaga bersama. Masyarakat harus berperan aktif dengan mematuhi regulasi berlaku, termasuk pengetatan protokol kesehatan,” tutup Airlangga yang notabene Ketua Umum Partai Golkar.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *