LaNyalla Apresiasi Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Siswa Berjiwa Pancasilais

oleh -47 views
oleh

SURABAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi peran guru dalam membentuk karakter siswa yang Pancasilais. Hal itu dikatakan LaNyalla pada acara Sosialisasi Dapil (Sosdap) 4 Pilar Kebangsaan bersama guru honorer di Jawa Timur yang diselenggarakan di Graha KADIN Jatim, Rabu (28/6/2023).

Menurut LaNyalla, sebagai tenaga pendidik, guru merupakan ujung tombak dalam membentuk karakter anak bangsa. Guru, LaNyalla melanjutkan, sejauh ini menjadi elemen penting bagi benteng pertahanan Pancasila dari rongrongan ideologi lain, seperti Liberalisme dan Individualisme yang semakin menguat pasca-bangsa ini melakukan amandemen empat tahap terhadap konstitusi pada tahun 1999-2002.

“Guru itu gerbang sekaligus benteng pertahanan dalam mencetak generasi bangsa berjiwa Pancasila. Perannya tentu sangat besar. Dengan kata lain, nasib generasi bangsa ini di masa depan tergantung dari pola ajar tenaga pendidiknya yang tak lain adalah guru,” tutur LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, di tengah tantangan bangsa yang semakin kompleks di masa mendatang, Pancasila menjadi solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks ketatanegaraan dan perekonomian kita, Demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila adalah sistem asli bangsa kita yang dirumuskan para pendiri bangsa, yang sesuai dengan kebutuhan bangsa ini dengan kekayaan yang dimilikinya.

“Para pendiri bangsa kita sangat menyadari bahwa Indonesia adalah
negara yang diberi karunia oleh Allah SWT melalui kekayaan Sumber
Daya Alam (SDA) dan segala isinya, baik yang di darat maupun di laut. Sehingga
Indonesia adalah negara yang telah memiliki keunggulan komparatif atas
anugerah Tuhan,” tutur LaNyalla.

Menurut LaNyalla, negara yang memiliki keunggulan komparatif mutlak berdaulat atau menguasai sumber daya tersebut. Terutama bumi, air, udara dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya. Termasuk mengelola cabang-
cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak.

Pun halnya dalam konteks demokrasi, Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem tersendiri yang berbeda dengan Demokrasi Liberal di Barat dan Komunisme di Timur.

“Sebuah sistem di mana seluruh rakyat memiliki keterwakilan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai wujud dari kedaulatan rakyat. Rakyatlah yang menentukan arah perjalanan bangsa ini. Rakyat pula yang menunjuk siapa yang dipilih sebagai Mandataris untuk mencapai cita-cita mereka,” tutur LaNyalla.

LaNyalla pun meminta agar nilai-nilai Pancasila kembali menjadi mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. “Harus menjadi mata pelajaran wajib yang kembali diajarkan mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi,” kata LaNyalla.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *