Minim Kontribusi, Posisi Menparekraf Whisnutama di Ujung Tanduk

oleh -795 views
oleh

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menjadi sorotan publik khususnya pegiat pariwisata lantaran minimnya kontribusi dan kebijakannya terkait mitigasi dan pemberdayaan destinasi serta pelaku wisata di tengah kian merebaknya wabah virus corona di Indonesia.

Menparekraf wishnutama sejauh ini baru melakukan dua hal yakni pemberian kartu prakerja untuk pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk artis dan jajaran manajamennya yang sepi job, dan satu lagi menyiapkan hotel tambahan bagi 313 tenaga medis yang bertugas menangani pasien virus corona di Rumah Sakit Persahabatan dan RSPAD Gatot Soebroto.

Meskipun kebijakan tersebut dikeluarkan oleh menparekraf sendiri, namun pegiat pariwisata tetap mengatakan ia minim kontribusi lantaran kebijakan tersebut bukan dari buah pemikirannya sendiri. Kartu Prakerja diinisiasi oleh Presiden jokowi, dan penyediaan hotel untuk tenaga medis telah dilakukan sebelumnya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasca statementnya di media yang mengatakan sektor pariwisata baru akan pulih pada 2022 sampai 2023 mendatang tanpa adanya solusi konkret yang ia tawarkan, menparekraf kembali menjadi bulan-bulanan pegiat pariwisata di Indonesia.

Tidak tanggung-tanggung, Wiki syafril seorang pegiat pariwisata asal Medan, Sumatera Utara mengatakan bahwa menparekraf adalah seorang pesimis. Wiki panggilan akrabnya juga menuntut agar dia (Menparekraf) segera meninggalkan kursinya sebagai menteri karena tidak mengetahui sedikitpun tentang dunia pariwisata, utamanya insan-insan yang berjuang di industri pariwisata.

Tulisan yang dia tulis di laman facebook pribadinya tak ayal menjadi viral dan dibanjiri komentar yang nadanya mengeluhkan hal yang sama, minimnya kontribusi sang menparekraf dan juga wakilnya, Angela Tanoesoedibjo.

Menparekraf Wishutama kembali kecolongan setelah Presiden Jokowi lebih dulu mengemukakan langkah-langkah mitigasi pada sektor pariwisata yang terdampak pandemi corona. Menurut Presiden Jokowi, perlu dilakukan langkah cepat agar industri pariwisata bisa bertahan ditengah pusaran badai corona, dan tidak terjadi PHK secara besar-besaran.

Presiden Jokowi mengemukan tiga langkah strategis untuk selamatkan industri pariwisata yakni program perlindungan sosial bagi pekerja pariwisata, realokasi anggaran di Kementerian Pariwisata ke kegiatan lain semacam program padat karya, dan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kebijakan yang diinisiasi Presiden Jokowi seolah menjadi sindiran keras kepada menparekraf lantaran minimnya kontribusi pemikiran ditengah merebaknya virus corona yang juga menghantam habis-habisan industri pariwisata.

Dikonfirmasi via telepon pada Kamis malam (16/4/2020), Taufan Rahmadi, tokoh pariwisata yang juga founder Generasi Pesona Indonesia (Gen-PI) menyambut baik arahan Presiden Jokowi itu. Menurut Taufan, 3 point yang disebutkan oleh Presiden cukup mewakili jeritan seluruh rakyat yang bergantung dari sektor pariwisata di Indonesia.

Taufan juga mendesak Menparekraf agar segera merealisasikan arahan Presiden itu agar insan-insan pariwisata merasa diperhatikan. Tidak seperti saat ini yang seperti ayam kehilangan induknya.

“Saatnya Menparekraf beserta jajarannya untuk segera merealisasikan apa yg menjadi arahan Presiden dengan cepat dan tepat sasaran. Waktu terus berjalan , jangan biarkan bahtera Pariwisata ini semakin tenggelam,” tegasnya.

Menurut Taufan, Sudah cukup Kemenparekraf hanya memberikan surat himbauan, lebih baik langsung mengikuti arahan presiden dengan menetapkan tanggal definitif dimulainya program tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) sebagai pedoman atau petunjuk teknis terkait pelaksanaan program itu.

Lebih lanjut, Taufan tetap memberikan apresiasi atas langkah-langkah yang sudah dilakukan menparekraf. Ia meminta agar Menteri dan jajarannya bisa menyatukan energi sehingga arahan Presiden bukan hanya sebatas Janji.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *