Rekor Surplus Neraca Perdagangan Airlangga, Teruskan di Pilpres 2024

oleh -3,339 views
oleh

JAKARTA – Masa depan ekonomi Indonesia dijamin lebih cerah dan sejahtera. Kinerja impresif Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membukukan rekor baru. Neraca Perdagangan kembali surplus USD5,73 Miliar. Angka ini jadi surplus terbesar sepanjang 18 bulan terakhir. Dengan catatan sempurna, Airlangga sangat layak memenangi kontestasi Pilpres 2024.

“Membukukan neraca perdagangan surplus dalam 18 bulan beruntun tentu menjadi prestasi luar biasa. Apalagi, situasi dunia sedang dihadapkan pada masalah pandemi Covid-19,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Mengacu release Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia mencapai USD22,03 Miliar sepanjang Oktober 2021. Angka tersebut pun naik 6,89% dari bulan sebelumnya. Pada September 2021, nilai ekspor mencapai USD20,6 Miliar. Hasilnya, neraca perdagangan September 2021 mencapai USD4,37 Miliar.

“Mempertahankan tren positif neraca perdagangan tidaklah mudah. Kami optimistis kondisi tersebut akan terus bertahan lama. Akan ada value lebih besar yang diterima Indonesia dari transaksi ekspor. Dan, ini bagus bagi ekonomi domestik,” terang Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.

Performa ekspor Indonesia sepanjang Oktober 2021 memang luar biasa. Dibandingkan Oktober 2020, nilai ekspor USD22,03 Miliar tersebut naik hingga 53,35%. Airlangga menambahkan, sejarah baru neraca perdagangan menjadi motivasi untuk terus bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Capaian Oktober 2021 menjadi rekor. Bulan sebelumnya pada tahun ini juga ada rekor. Tapi, akhirnya diperbaiki dan puncaknya Oktober ini. Kami tetap akan memberikan dukungan agar kinerja ekspor terus positif,” lanjut Airlangga yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Presidensi G20 Indonesia.

Dengan capaian positif Oktober 2021, neraca perdagangan secara akumulasi mencapai USD30,8 Miliar. Airlangga menegaskan, penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Artinya, kesehatan dan ekonomi harus terus seimbang.

“Kebijakan gas dan rem gas sudah terbukti dalam penanganan pandemi Covid-19. Jika dibandingkan dengan kawasan ASEAN, Indonesia terbukti salah satu yang bisa menangani secara lebih balance. Namun semua tetap harus waspada agar kondisi tetap dijaga,” tegas Airlangga. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *