Selubung Politik Uang dan Gincu Kesejahteraan Semu Ala Kajot di Pilkada Bengkayang 2020

oleh -500 views
oleh

BENGKAYANG – Selubung politik uang tercium dalam Pilkada Bengkayang 2020. Skenarionya disusun rapi dan harum oleh Calon Bupati Bengkayang Martinus Kajot. Kental dengan nuansa sosial, Kajot akan mendonasikan gajinya jika terpilih sebagai Bupati Bengkayang. Syarat utama yang menjadi mahar dan komoditi politiknya menuju pemungutan suara Rabu (9/12). Jani itu seolah menjadi gincu kesejahteraan semu.

Isyarat politik uang diberikan oleh Kajot demi menarik simpati elektoralnya. Usai melakukan kampanye dialogis di Pasar Bengkayang, Selasa (13/10), Kajot berencana menyumbangkan gajinya selama setahun. Sasaran utamanya, masyarakat Bengkayang yang dinilai kurang mampu secara ekonomi. Janji ini tentu jadi anomali karena diberikan dalam nuansa kampanye Pilkada Bengkayang 2020.

“Saya siap menyumbangkan gaji setahun untuk membantu masyarakat kurang mampu di Bengkayang. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang butuh bantuan,” ungkap Kajot.

Jika diukur rasional, untuk memberi kesejahteraan, Kajot idealnya menghadirkan akses ekonomi seluas-luasnya pada masyarakat. Lapangan pekerjaan dibuka sebanyak-banyaknya. Entah dengan program padat karya atau menghadirkan investasi baru sebesar-besarnya. Bukannya memberi kenikmatan sesaat dengan donasi gaji (jika terpilih jadi bupati pula) atau apapun. Begitu donasi habis, mereka lapar lagi.

Lebih riil lagi, Kajot idealnya mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya. Memberi permodalan dan akses pasar baru pada pelaku UMKM di Bengkayang. Intinya, menghadirkan konsep ekonomi baru di Bengkayang dengan memanfaatkan potensi. Apalagi, beban ekonomi daerah, khususnya Bengkayang sangat berat karena pandemi Covid-19. Meski ekonomi nasional secara makro terus menunjukan grafik kompetitif.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *