Suara Desakan Mundur Makin Kencang Mengarah ke Edy Rahmayadi

oleh -2,115 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, Tuntutan agar Edy Rahmayadi menanggalkan jabatan sebagai Ketua Umum PSSI makin kencang disuarakan publik.

Kali ini giliran pengamat olahraga yang juga pengurus KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kota Bekasi, Zulkarnain Alfisyahrin yang menyampaikan desakannya.

Zul menilai, kepemimpinan Edy di PSSI sangatlah gagal. Bahkan, Edy tidak pantas untuk tetap bertahan menjadi Ketua Umum PSSI.

Menurutnya, selama kepemimpinan Edy, banyak sekali catatan kasus nyawa melayang akibat tindakan brutal oknum-oknum suporter. Ini merupakan akibat dari tidak adanya tindakan tegas dan penanganan tuntas dari PSSI selama dipimpin Gubernur Sumatera Utara itu.

“Tidak ada kata lain, Edy harus mundur! Karena apa? Dua tahun kepemimpinan Edy itu tertinggi korban berjatuhan akibat kebrutalan suporter. Bahkan mencapai 19 nyawa hilang selama 2 tahun kepemimpinannya,” kata Zul, Selasa (2/9).

Zul memaparkan, sejak kepemimpinan Edy, setidaknya ada 13 suporter yang tewas akibat dikeroyok oleh oknum suporter lainnya.

Namun, terhadap hal tersebut, tidak ada penanganan tuntas oleh PSSI. Harusnya, lanjut Zul, ada tindakan tegas yang diberikan PSSI terhadap klub sepakbola di mana para suporternya melakukan tindakan kriminal.

Misalnya, pemberian sanksi terhadap klub berupa skorsing, pembekuan izin bermain, hingga pencabutan izin bertanding untuk meminimalisasi adanya tindakan kriminal lain oleh oknum suporternya.

Namun nyatanya, hal tersebut tidak ada sama sekali, hingga akhirnya muncul korban-korban baru, seperti yang saat ini masih menjadi perbincangan hangat lantaran kematian Haringga Sirla, suporter Persija.

“PSSI kan butuh penanganan khusus. Jadi, intinya, tidak ada kata lain, Edy harus mundur. Kalau tidak, akan ada korban-korban lain yang terus berjatuhan karena tidak ada peraturan sanksi yang dibuat kepada klub dan suporter,” beber Zul.

Menurut Zul, alangkah lebih baik jika Edy fokus saja untuk kinerjanya sebagai kepala daerah. Jangan mencampur-adukkan antara pekerjaan birokrasi dengan olahraga.

Terlebih, dunia olahraga di Indonesia butuh perhatian dan penanganan khusus yang harus dikerjakan secara total.

“Nah, karena Edy sudah jadi Gubernur Sumut, urusin aja Sumut. Di sana kan lagi banjir, jadi urusin aja Sumut,” tegasnya.

Ia pun menilai, gaya kepemimpinan Edy dirasa sangat tidak pantas dengan gaya militernya yang terkesan sangat arogan.

Zul mengungkit salah satu insiden, di mana Edy sempat menampar salah satu suporter hanya karena riuh teriakan suporter saat pertandingan antara PSMS melawan Persela Lamongan. Itu, menurut Zul, sangat tidak pantas.

“Masih ingat minggu lalu, waktu pertandingan antara PSMS vs Persela Lamongan, bagaimana dia menampar suporter gara-gara teriak-teriakan. Apa pantas Ketua Umum PSSI kayak begitu? Apalagi dia salah satu pemegang saham di PSMS Medan,” terang Zul.

Maka, Zul pun menegaskan lagi, Edy Rahmayadi harus segera mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.

Gak usah nunggu satu tahun habis jabatan. Mundur saja dari sekarang,” pungkas Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *