Tanda Tanya Besar Elektabilitas Saraswati Terjawab, Tetap Anti Teori

oleh -506 views
oleh

TANGERANG SELATAN – Popularitas Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) jadi anomali. Memaksakan diri menaikan valuenya, Saraswati yang berpasangan dengan Muhamad justru terkesan mendikte publik melalui lembaga survei independen. Melejitnya nama Saraswati pun dikritisi publik karena dinilai tidak wajar.

“Membaca hasil survey di Pilkada Tangsel baru-baru ini ada kandidat yang meningkat drastis. Itu juga tidak dalam kondisi sebagaimana umumnya. Untuk itu, data yang dimaksud masuk kategori anomali. Tidak dapat diyakini bertahan hingga hari-H. Peningkatan elektabilitas drastis muncul karena adanya pengalihan dukungan dan pada hari pemilihan,” terang Pengamat Politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.

Keanehan memang muncul dari hasil 2 lembaga survei independen pada beberapa bulan terakhir. Pada rentang 18-23 Agustus 2020, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menempatkan duet Calon Walikota/Calon Wakil Walikota Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan di posisi teratas. Benyamin-Pilar memiliki elektabilitas 39,3%. Unggul 18,5% atas elektabilitas Muhamad-Saraswati yang memiliki slot 20,8%.

Serupa SMRC, pada bulan yang sama, survei Indikator Politik Indonesia juga menempatkan Benyamin-Pilar pada posisi teratas. Melakukan survey 27 Juli hingga 1 Agustus 2020, Paslon nomor 3 ini memiliki elektabilitas 27,8%. Adapun Muhamad-Saraswati mendapatkan elektabilitas 22,6%. Namun, polemik itu muncul. Pada November, Indikator menempatkan Muhamad-Saraswati di posisi teratas.

Mengacu simulasi top of mind, Indikator menempatkan elektabilitas Saraswati 0,7% dan 0,4% untuk Pilar. Pada posisi Calon Walikota, Muhamad memiliki elektabilitas 22,6% dan Benyamin memiliki slot elektabilitas 19%. Analis Politik Universitas Pamulang Lukman Hakim mengungkapkan, lompatan besar hasil survei harus dikritisi.

“Kami mengikuti betul perkembangan kontestasi di Tangsel. Sejauh ini juga tidak ada peristiwa berarti yang terjadi. Peristiwa yang membuat elektabilitas salah satu kontestan naik atau turun drastis. Itu salah satu yang harus dipertanyakan. Apalagi, Muhamad sempat vakum lama karena sakit dan baru muncul lagi pada 16 Oktober kemarin. Benyamin-Pilar juga terus aktif berkampanye,” ungkapnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *