Vea Siap Harumkan Indonesia Pada Ajang World Scholars Cup di Amerika Serikat

oleh -946 views
oleh

Jakarta – 11 murid Sekolah Victory Plus atau SVP Bekasi siap berprestasi di Amerika Serikat. Mereka akan berkompetisi dengan ribuan siswa dari 50 negara pada World Scholars Cup (WSC) atau Piala Cendekia Dunia di Universitas Yale, Connecticut, Amerika Serikat, 7 hingga 13 November 2019 mendatang.

WSC merupakan kompetisi yang diikuti para pelajar dari seluruh dunia. Tujuannya untuk menciptakan kompetisi yang berbeda dari yang sudah ada.

Kategori yang dilombakan diambil dari berbagai bidang seperti sains, sastra, sejarah, studi sosial, seni, dan musik.

“Sebelum kami lomba dalam babak terakhir di Yale University, kami melewati dua babak dulu. Babak pertama (itu di tingkat) regional WSC (yang) diadakan di Jakarta. Kemudian babak kedua Global WSC (berlangsung) di Beijing, Cina,” ujar Marvella Mutiara atau yang akrab disapa Vea mewakili siswi SVP Bekasi yang akan tampil di WSC 2019 melalui keterangan pers yang diterima, Rabu (6/11/2019).

Bagi Vea, tampil di ajang ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam hidupnya.

“Bangga bisa tampil dalam ajang ini. Keinginan yang lama terpendam sejak mengikuti lomba ini sejak kategori junior. Kami akan bersaing ketat dengan pelajar dari berbagai dunia. Ini challenge dan pengalaman sangat berharga buat kami,” ujarnya.

Sementara Fenty selaku guru pendamping siswa menerangkan untuk tahun ini Vea berangkat bersama sepuluh rekan yang lain. Di Amerika Serikat, mereka masuk kategori tim senior.

“Ajang ini terbagi dalam dua tim, junior dan senior. Tim junior yakni yang berusia 14 tahun dan senior berusia 15 sampai 18 tahun. Tahun ini, kami mengirimkan empat tim, semuanya masuk kategori senior,” kata Fenty.

Selain Vea, sepuluh siswa lain dari sekolah yang berlokasi di Kemang Pratama Bekasi Selatan ini adalah Jovita Nakeisah Venska, Russel Revel Wijanto, Edmund Filbert Priyono, Bianca Benedicta, Yindy Lovelia, Ign Tobias Sembiring Soetjianto, Samuel Bhekti Rosena, Aldrin Akbar Darmawan, Lywen Viona Wendrya, dan Clara Inggrid Rouli Tambunan. Mereka turut didampingi Alexandra Aprilina, orangtua Vea.

“Mereka akan mengikuti empat macam kompetisi yakni scholar’s challenge, writing collaboration, debatte, dan scholar bowl. Scholar’s challenge itu adalah menguji mereka pada pengetahuan umum dunia. Di debatte mereka harus debat dengan peserta lain secara per tim,” ujar Fenty.

“Kemudian mereka juga mengerjakan writing collaboration, membuat karangan dengan bahasa Inggris yang ceritanya harus terpadu antara masing-masing regu. Dan yang terakhir yakni kompetisi scholar bowl, siswa menjawab kuis di layar dengan total perolehan nilai harus 50 persen teratas dari peserta di satu level kompetisi,” sambungnya.

Fenty menambahkan selain berbagai lomba itu, ajang ini juga menggelar cultural fair, di mana akan menampilkan budaya, tarian, makanan, dan pakaian negara masing masing. Salah satunya Vea, dia akan berpakaian Tari Bali Legong.

Menurutnya akan menjadi kebanggaan siswa bisa tampil di Universitas Yale, universitas swasta di New Haven, Connecticut.

Didirikan pada 1701 sebagai collegiate school, Yale adalah institusi pendidikan tinggi ketiga tertua di Amerika Serikat. Universitas Yale selalu menjadi lokasi pelaksanaan dari kompetisi tertinggi level WSC.

“Ini puncak dari ajang WSC. Target kami, anak-anak bisa maksimal dan meraih medali serta trofi sebanyak-banyaknya,” kata Fenty.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *