1.530 Pembalap Adu Cepat di GFNY Bali 2019

oleh -1,261 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, KLUNGKUNG – Gran Fondo New York (GFNY) Bali 2019 resmi dikibarkan, Minggu (24/2). Sebanyak 1.530 pembalap berpacu untuk menjadi yang tercepat. GFNY Bali 2019 mengambil start di bypass Klungkung, Bali. CEO GFNY Indonesia Axel Moeller mengatakan, 28 negara berpartisipasi dalam lomba ini. Dan 201 peserta berasal dari luar negeri.

“Lomba ini diikuti 1.530 peserta dengan dua kategori yakni “Gran Fondo” yaitu long distance dengan jarak 134 kilometer (km) dan “Medio Fondo” yaitu medium distance dengan jarak 90 km,” kata Axel, Minggu (24/2).

Ia menjelaskan peserta termuda GNFY Bali tahun ini berusia 18 tahun dan usia tertua 70 tahun. Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah berupa “free race” di GFNY World Championship 2019. Axel menambahkan, ada hadiah lain yang akan didapatkan oleh pemenang berupa jam tangan Suunto, free flight dari Citilink dan unit sepeda dari Trek.

“GFNY bukan perlombaan biasa. Lomba ini bertujuan untuk mengangkat pariwisata Bali. Saya bangga bisa tinggal di Indonesia. Bersepeda merupakan cara terbaik guna mengenalkan Bali dan Indonesia kepada dunia,” ucap Axel.

GFNY memang unik. Bahkan diset berbeda. Seluruh peserta tidak memakai nama punggung agar mendapatkan perlakuan yang sama. Menurut Co-founder GFNY Uli Fluhme, hal ini dilakukan untuk menghasilkan perlombaan yang menyenangkan. Tracknya pun di set menarik melintasi rute di 4 kabupaten. Dari mulai Kabupaten Klungkung, Karangasem, Bangli, dan Gianyar. Sehingga dipastikan para peserta merasakan sensasi bersepeda sambil berwisata.

“Ini olahraga sambil berwisata. Bersepeda di Bali itu seperti refreshing. Karena pesepeda akan lupa dengan lelahnya yang terbayarkan dengan alam yang indah,” ungkap Co-founder GFNY Uli Fluhme.

Terpisah, Staf Ahli Bidang Promosi Luar Negeri Kemenpar I Gede Pitana mengatakan, GFNY merupakan salah satu bentuk sport tourism yang memancing banyak wisatawan datang ke Bali. Apalagi saat ini tren sport tourism memiliki peningkatan yang pesat. Bahkan telah menjadi gaya hidup banyak wisatawan.

“Sport tourism saat ini telah menjadi lifestyle. Para wisatawan ini datang bukan saja ingin berolah raga tetapi juga berekreasi. Hal ini dibuktikan dengan maraknya ajang serupa di berbagai daerah. Baik itu olahraga golf, renang, marathon maupun sepeda seperti GFNY ini. Jadi sangat efektif menarik wisatawan datang,” terang Pitana

Hal senada juga diungkapkan Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Kemenpar Muhammad Ricky Fauziani. Apalagi track yang dipilih betul-betul mengeksplor berbagai destinasi yang ada di Bali.

“Ini menjadi cara efektif mendatangkan wisatawan sekaligus memperkenalkan berbagai potensi lain dari berbagai destinasi yang ada di Bali. Bayangkan efeknya bagi 4 Kabupaten yang dilewatinya. Mereka mendapat ekspose gratis baik itu dari media maupun wisatawan yang mengikuti lomba ini,” ujar Ricky.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sampai ikut angkat bicara. Dirinya menilai, ajang balap sepeda berstandar internasional ini berpotensi besar semakin mengenalkan Bali di kancah dunia. Karena diikuti oleh banyak pembalap asing.

“Efek dominonya adalah promosi pariwisata Lombok. Event seperti ini efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang,” ujar Menpar Arief.

Menpar Arief juga mengapresiasi digelarnya GFNY 2019. Apalagi seluruh stakeholder pariwisata Bali mendukung perhelatan tersebut. Hal ini terlihat dari hadirnya para stakeholder di event GFNY 2019. Dari mulai Staf Ahli Bidang Promosi Luar Negeri Kemenpar I Gede Pitana, Kadispar Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, promotor sekaligus penyelenggara GFNY Indonesia Axel Moeller, serta Wakapolda Bali. I Wayan Sunartha.

“Ini merupakan salah satu bukti keseriusan semua pihak dalam mempromosikan pariwisata. Selain itu event ini dukungan penuh seluruh stakeholder pariwisata Bali. Saya yakin ini akan memberikan akselerasi yang luar biasa pada sektor pariwisata Bali. Ini semakin mengukuhkan Bali sebagai pintu gerbang pariwisata Indonesia,” ujar Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *