100 Insan Film Medan Ikut Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Kemenparekraf

oleh -649 views
oleh

MEDAN – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus menyiapkan SDM berkualitas untuk mempercepat proses pemulihan sektor parekraf. Salah satu cara yang ditempuh adalah Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Bagi Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif Subsektor Film. Kegiatan ini digelar 14-15 November 2020, di Hotel Le Polonia, Medan, Sumatera Utara.

Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi di Medan diikuti 100 orang peserta, terdiri dari 58 Dokumenteris, 19 Talent Koordinator dan 23 Manajer Lokasi. Para peserta berasal dari Kota Medan dan sekitarnya.

Pada hari pertama, peserta mendapat materi pelatihan Berbasis Kompetensi dengan narasumber Gunawan Panggaru, yang menyampaikan tentang Manajer Lokasi. Narasumber lainnya Lianto Luseno menjelaskan materi Dokumenteris, dan Dewi S. Alibasah menjelaskan tentang Talent Coordinator.

Menurut Analis Kebijakan Ahli Madya / Koordinator Edukasi 3 Kemenparekraf Toar Mangaribi, subsektor film adalah salah satu subsektor prioritas di ekonomi kreatif.

“Karena subsektor film diyakini dapat menarik semua gerbong subsektor lainnya, seperti fotografi, kuliner, fashion dan lainnya. Dan subsektor film juga mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja. Kita masih menggunakan 3 indikator dari Bappenas yaitu peningkatan PDB Nasional, kalau level Daerah PDRB kemudian yang kedua Tenaga Kerja dan yang ketiga Nilai Tambah,” tuturnya.

Toar menambahkan, Presiden berharap ditahun 2030 nanti, ekonomi kreatif menjadi tulang punggung perekonomian bangsa.

“Adanya intervensi pemerintah, diharapkan para pelaku mendapatkan stimulus untuk lebih kreatif dan unggul untuk menghasilkan karya. Medan dipilih menjadi tempat ketiga untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi SDM Ekraf dikarenakan Danau Toba merupakan salah satu dari 5 destinasi wisata prioritas tahun ini yang juga merupakan bagian dari wilayah Sumatera Utara,” katanya.

Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas diri baik secara kognitif, keterampilan, serta menciptakan SDM yang berkualitas, berpengalaman dan teruji secara kompetensi.

Menurut Kepala Bidang Seni, Budaya dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Utara, Ellidawati, film adalah karya cipta seni dan budaya.

“Film merupakan media komunikasi pandang dan dengar yang dibuat berdasarkan azas sinematografi yang merupakan wadah untuk menampung, mengembangkan, meningkatkan serta membina apresiasi dan kreativitas masyarakat, khususnya generasi muda dalam bidang seni peran,” katanya.

Ellidawati menambahkan, film juga dapat sebagai alat promosi bagi pendidikan Indonesia.

“Untuk itu kita sangat mengaharpkan, melalui pelatihan ini dapat memberikan ilmu dan informasi yang positif sehingga generasi muda maupun generasi penerus kelak mempunyai wawasan dan pola pikir membangun dan memajukan Indonesia. Kami sangat mendukung untuk produksi film yang ada di Indonesia dan provinsi Sumatera Utara yang kita cintai,” katanya.

Ketua Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia dan LSP KFTI (Kreator Film dan Televisi Indonesia) menyampaikan, dipelatihan ini pihaknya akan memberikan pengetahuan dan informasi tentang sertifikasi.

Setelah selesai kegiatan pelatihan kompetensi di hari pertama, peserta kemudian memgikuti ujian sertifikasi kompetensi selama dua hari.

Kegiatan hari kedua dimulai dengan sosialisasi yang dilakukan Toar RE Mangaribi. Peserta lalu mendapatkan materi dan pengisian dokumen APL 01 dan 02, serta kelengkapan berkas persiapan uji kompetensi di masing-masing kelas.

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Muh Ricky Fauziyani, mengatakan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM dan pelaku ekraf.

“Dalam masa pandemi, sektor ekonomi kreatif masih bisa menggeliat. Oleh karena itu, kemampuan dan kualitasnya kita tingkatkan. Kita buat standar agar pelaku ekraf benar-benar kompeten dan bisa dibuktikan lewat sertifikasi yang kita keluarkan,” katanya.

Deputi Bidang Pengembangan SDM dan Kelembagaan Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya, mengatakan kondisi seperti ini menjadi kesempatan baik untuk meningkatkan kemampuan SDM ekraf.

“SDM ekraf akan terus kita siapkan. Sehingga saat kondisi normal nanti sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sudah bisa langsung berlari,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *