2.000 Pelari Adu Cepat di BRI Mandeh Run 2019

oleh -1,423 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, PAINAN – BRI Mandeh Run 2019 resmi digelar, Minggu (3/3). Sebanyak 2.000 pelari beradu strategi untuk menjadi yang tercepat diajang yang digelar di Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) itu. Ajang ini makin panas dengan ikutnya 43 pelari internasional. Mereka berasal dari Kenya, Malaysia, Singapora, Brunei Darussalam, Perancis, Nigeria dan Belanda

“Ini merupakan ajang prestisius bagi para pelari. Mereka semua berpacu memperebutkan total hadiah Rp400 juta pada 4 kategori lari. Kategori lari 5K, 10K dan 21K Nasional dan 21K Internasional,” ungkap Inisiator BRI Mandeh Run sekaligus Komisaris Utama Bank BRI Andrinof A Chaniago, Minggu (3/3).

Bertarung di track Mandeh jelas membuat sebuah perbedaan bagi para pelari. Strategi matang diperlukan dalam menaklukan lintasan. Bagaimana tidak, baru beberapa puluh meter saja para pelari telah dihadapkan dengan tanjakan curam diikuti dengan turunan yang memancing adrealin.

Meski begitu seluruh peserta begitu antusias. Bahkan selebriti Ibnu Jamil dan Melissa Karim juga tampak begitu mengikuti lomba tersebut di kelas lari 5k.

“Track Mandeh jelas berbeda. Sangat menantang dari awal sampai akhir. Tapi semua terbayar dengan view eksotis yang ditawarkan kawasan ini,” imbuh Andrinov.

Sukses besar memang diraih BRI Mandeh Run 2019. Bagai mana tidak, perlombaan ini hanya diset selama 1,5 bulan. Meski begitu animo peserta begitu besar. Bahkan jika tidak dibatasi pesertanya bisa mencapai 3.000 peserta bahkan lebih.

Hal ini membuat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun sumringah. Hadir memberikan support langsung, Menpar memberikan selamat kepada event sport tourism pertama di Mandeh itu. Menpar yakin, event ini akan semakin membuat mata dunia terbuka akan keindahan kawasan Mandeh.

“Sumbar mempunyai potensi besar sebagai destinasi sport tourism dunia. Tracknya mulus dengan suguhan pemandangan yang luar biasa. Saya berharap kegiatan lari international ini bisa menjadi agenda tahunan di kawasan Mandeh,” ujar Menpar Arief.

Pria yang murah senyum itu juga menambahkan, selama ini sport tourism terbukti efektif mengangkat destinasi wisata. Apalagi saat ini tren sport tourism memiliki peningkatan yang pesat. Bahkan telah menjadi gaya hidup banyak wisatawan.

“Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang, karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara. Tentu efeknya akan bagus bagi pariwisata Sumbar,” ujar Menteri asal Banyuwangi tersebut.

Hal ini pun diamini Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani. Baginya BRI Mandeh Run 2019 menjadi pintu gerbang bagi digelarnya event sport tourism lainnya di kawasan tersebut. Apalagi selama ini Sumbar mempunyai sejarah bagus sebagai daerah penyelenggara sport tourism terbaik di Indonesia.

“Sumbar memiliki Tour de Singkarak (TdS) yang merupakan salah satu cikal bakal event sejenis di Indonesia. Dan itu selalu sukses terselenggara. Kini gelaran sport tourism di Sumbar bertambah dengan hadirnya BRI Mandeh Run. Saya yakin ini semakin menambah daya dobrak sport tourism pariwisata Sumbar,” ujar Rizki.

Dikesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Indonesia, Dessy Ruhati ikut angkat suara. Baginya BRI Mandeh Run menjadi moment of truth menyingkap tabir kecantikan Mandeh.

“Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Pak Menpar Arief Yahya, menyebut Mandeh sebagai Raja Ampat-nya Sumatera. Hari ini semua membuktikannya. Para pelari disuguhkan berbagai view fantastis pesona Mandeh. Dan ini semakin membuka mata dunia akan keindahan kawasan ini,” pungkas Dessy. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *