50 Ribu Peziarah Ikuti Perarakan Besar Santa Maria Nain Feto Feto Malaka

oleh -2,774 views
oleh

50 Ribu Peziarah Ikuti Perarakan Besar Santa Maria Nain Feto Feto Malaka

Perarakan besar patung Santa Maria Nain Feto Feto Malaka sudah melewati belasan paroki sejak dilepas pertama kali dari Pusat Dekenat, Betun 1 September 2018

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu Rofinus Bau mengatakan, wisata religi perarakan patung Santa Maria Nain Feto Feto Malaka, merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dekenat Malaka dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Malaka.

Perarakan merupakan peristiwa iman yang dirayakan secara turun temurun sejak tahun 1958. Perarakan dilakukan dua tahun sekali di tahun genap.

“Perarakan mengelilingi sekitar 20 lebih paroki dan puluhan stasi di Kabupaten Malaka,” ungkap Rofinus

Dimulai dari Paroki Betun sebagai pusat dekenat Malaka, selanjutnya menuju Paroki Kada, kemudian ke Nurobo, Seon, Kotafoun, Kaputu, Wekfau, Biuduk Foho dan ke arah Wewiku dari Wewiku sekarang sudah berada ke Paroki Lasileon

Rencananya, arak arakan akan berlangsung hingga puncaknya pada tanggal 31 Oktober 2018. Nantinya, Arca Bunda Maria dan akan diarak dari Gereja Betun menuju Goa Tubaki yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dan terakhir ditutup dengan misa yang dipimpin oleh uskup Atambua Mgr Dominikus

Uniknya, perarakan arca Bunda Maria dan Tuhan Yesus itu adalah arca itu dipikul dan diarak dengan cara berjalan kaki dari Paroki ke Paroki yang ditandu DPP Paroki setempat, tokoh umat, tokoh adat dan tokoh masyarakat Paroki yang hadir

“Semua umat akan berjalan kaki dan jalannya pun diatur per paroki. Umat yang hadir, diperkirakan berjumlah 50.000 umat. Jalannya sambil berdoa dan bernyanyi,” lanjutnya

Tujuan kegiatan ini, lanjut Rofinus, yakni bisa mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar Kabupatem Malaka, terutama warga Timor Leste, khususnya Distrik Kova-Lima yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malaka.

Rofinus menyebut, dengan kehadiran warga Timor Leste, tentu akan ada peningkatan ekonomi di masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah.

“Mereka akan menginap dan berbelanja. Semuanya tentu akan membawa dampak ekonomi dengan kehadiran wisatawan itu,” pungkasnya

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran 1 Regional III Ricky Fauzi mengatakan, dukungan kemenpar diberikan karena even yang memadupadankan seni budaya yang religius ini sangat relevan digelar.

“Pemerintah daerah bersama dengan stakeholder lain untuk membangun destinasi wisata religi Indonesia yang berdaya saing tinggi,” ujar Ricky

Menurutnya, dengan banyaknya keanekaragaman wisata di Indonesia, masih ada potensi yang tersembunyi untuk digali, diperkuat dan dioptimalkan. “Wisata religi Perarakan Besar Santa Maria Nain Feto Feto Malaka ini menjadi pembeda dan ciri khas peradaban bangsa Indonesia,” tambahnya

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi gelaran ini

“Diperlukan pengembangan destinasi wisata ziarah secara lebih serius, termasuk pengelolaan destinasi, pengemasan produk wisata, serta promosi dan pemasaran pada segmen wisata minat khusus tersebut. Khusus untuk tata kelola destinasi, pada kemasan atraksi dan daya tarik wisata ziarah,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *