Acara Puncak, Melihat Lucunya Tukik Dilepas di Festival Pesona Bunaken 2019

oleh -1,282 views
oleh

BUNAKEN – Bukan Bunaken namanya kalau tidak bisa memanjakan wisatawan. Treatmentnya pun selalu beragam. Salah satunya, lewat pelepasan anak-anak penyu alias tukik yang menandai puncak pelaksanaan Festival Pesona Bunaken 2019 di Pulau Bunaken, Jumat (19/7).

Gerakan tukik yang lucu dan menggemaskan berjuang menuju lautan menjadi sebuah hal menarik. Bahkan tak sedikit wisatawan yang begitu antusias mengikuti program ini. Begitu juga Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuty yang hadir dalam perhelatan tersebut. Kegiatan ini pun menjadi simbol bagai mana kita harus menjaga kelestarian lingkungan.

“Program ini semakin memperkuat Festival Pesona Bunaken. Festival yang bukan hanya fokus ada atraksi pariwisata, tetapi juga turut serta beraksi melestarikan lingkungan. Dan ini selaras dengan program pembangunan pariwisata berkelanjutan yang tengah digaungkan Kemenpar,” kata Ketua Tim Kurator Calendar of Event (CoE) Kemenpar, Don Kardono, Jumat (19/7).

Hembusan pelestarian lingkungan yang di gaungkan Festival Pesona Bunaken terbilang kencang. Ada program beach clean up yang dilakukan di hari pertama pelaksanaan festival. Festival ini juga mendorong pengurangan penggunaan plastik selama pelaksanaan festival. Lebih menariknya seluruh program tersebut melibatkan warga dan wisatawan.

Bagi Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management CoE Esthy Reko Astuty program-program seperti ini semakin memperkuat Festival Pesona Bunaken. Esthy meyakini makin kayanya program yang diberikan akan makin mengangkat festival tersebut.

“Program-program seperti ini harus dicontoh oleh daerah lainnya untuk memperkuat atraksi pariwisata mereka. Saya lihat programnya cukup padat. Tetapi ingat harus disesuaikan dengan tema besarnya. Jika ini festival bahari, perkuat atraksi baharinya. Jangan hanya menonjolkan budayanya saja sehingga tidak monoton. Ya seperti program pelestarian lingkungan. Ini sangat bagus,” paparnya.

Menurut Arief Yahya, program pariwisata berkelanjutan juga semakin meningkat daya saing pariwisata Indonesia. “Berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), World Economic Forum (WEF), tahun 2017 daya saing pariwisata Indonesia naik ke peringkat 42 dari peringkat 50 ditahun 2015,” ungkapnya.

Menpar Arief berpandangan, bahwa natural maupun cultural itu harus lestari. Harus sustainable, agar bisa menjadi sumber devisa yang tak ada hentinya. Sehingga makin mensejahterakan masyarakat. Itulah tujuan dari pariwisata berkelanjutan.

“Kemenpar akan terus mendorong festival-festival yang mengangkat isu pelestarian lingkungan seperti Festival Pesona Bunaken ini. Komitmen kami adalah menjadikan pariwisata sebagai leading sektor perekonomian masyarakat. Hanya dengan pariwisata berkelanjutan lah hal itu dapat terwujud. Ingat semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” ujar Menteri asal Banyuwangi tersebut.

Terpisah Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan Festival Pesona Bunaken semakin komplet. Sebagai sebuah atraksi pariwisata yang rutin digelar, festival ini semakin kaya warna. Suguhannya lengkap. Dari atraksi seni budaya, sport tourism hingga penanaman nilai-nilai positif dalam melestarikan lingkungan.

“Festival Pesona Bunaken ini sangat menginspirasi. Event ini semakin menegaskan Bunaken sebagai salah satu destinasi terbaik di Indonesia dengan sajian atraksi pariwisata yang lengkap. Ini dapat dilihat dari begitu antusiasnya wisatawan mengikuti setiap rangkaian acaranya,” ungkap Ricky (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *