Akses Menuju KSPN Mandeh Akan Semakin Lancar

oleh -1,821 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Pembangunan infrastruktur untuk menunjang aksesibilitas pariwisata nasional terus dilakukan. Kali ini, giliran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang membidik kelanjutan pembangunan jalan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Anggaran sebesar Rp127,78 miliar pun siap digelontorkan. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, akses jalan sepanjang 41,18 km tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2018. Sementara tahun 2017, pemerintah telah menyelesaikan pengaspalan jalan sepanjang 16 km dengan lebar 6 meter.

“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang pengembangan kawasan wisata Mandeh yang dikenal dengan pulau-pulaunya yang eksotis dan wisata baharinya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jumat (22/6).

Untuk itu, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Sumatera Barat telah dilakukan penandatanganan dua kontrak kerjasama dengan penyedia jasa. Penandatanganan dilakukan di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Kamis (21/6).

Kontrak pertama senilai Rp 59,9 miliar. Yaitu untuk Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Akses Wisata Mandeh Lanjutan sepanjang 12,05 Km. Paket pekerjaan tersebut akan digarap kontraktor PT Lubuk Minturum Konstruksi Persada.

“Sementara kontrak kedua senilai Rp 12,7 miliar untuk Paket Pekerjaan Penggantian, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Berkala Jembatan Ruas Jalan Akses Wisata Mandeh untuk 12 jembatan dengan total panjang 245 meter yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Pilar Prima Mandiri,” terangnya.

Tanda tangan kontrak itu disaksikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rahman Arief, Direktur Jembatan Iwan Zarkasi dan Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Sugiyartanto.

Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, sebagai pengguna barang/jasa, pihak Kementerian PUPR harus kompak dengan penyedia jasa.

“Penyedia jasa harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana. Kalau tidak performed, akan dikenakan pinalti (denda). Patut diingat bahwa masyarakat sangat kritis atas pekerjaan yang kita lakukan,” kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi.

Sedangkan pada 2 Mei 2018 lalu, kontrak untuk Paket Pekerjaan Jalan Akses Wisata Mandeh sepanjang 13,03 Km telah ditandatangani dengan kontraktor PT. Statika Mitrasarana. Kontrak tersebut bernilai Rp 55,18 miliar.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Sumatera Barat, Syaiful Anwar ikut angkat bicara. Ia mengatakan jalan akses Wisata Mandeh menghubungkan Teluk Kabung-Sungai Pisang-Sungai Nyalo-Mandeh-Carocok-Tarusan. Pembangunan jalan tersebut bertujuan untuk mendukung destinasi wisata yang telah dimulai sejak tahun 2016.

“Kami harap PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan Satker (Satuan Kerja) bekerja keras di lapangan, karena waktunya singkat, ditargetkan selesai akhir tahun 2018 namun pekerjaannya cukup banyak,” kata Syaiful.

Mendengar hal tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya pun tersenyum. Ia makin yakin KSPN Mandeh akan menjadi kawasan pariwisata unggulan Indonesia. Atraksi nature dan culture-nya luar biasa. Kekuatannya ada di bahari, wisata laut, pantai dan bawah laut.

“Punya gunung, punya pantai, punya persawahan, punya danau, punya kota di dataran tinggi dan tentunya punya akar budaya yang kuat. Sudah komplit pokoknya di Mandeh,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar sepakat pengembangan kawasan Mandeh, harus segera dikebut. Pembangunan jalan ini merupakan bukti kuatnya spirit Indonesia Incorporated. Arief menuturkan, di Mandeh, harus dibangun pusat amenitas, seperti hotel, convention hall, restoran, kafe dan fasilitas lainnya. Untuk itu aksesibilitas menjadi kunci utama percepatan pembangunan di kawasan tersebut.

“Aksesibilitas kawasan Mandeh yang berbatasan langsung dengan Kota Padang adalah kuncinya. Saya membayangkannya seperti melihat Nusa Dua, Bali. Jadi orang Jakarta pun tidak harus jauh-jauh ke Raja Ampat, kalau di Sumatera juga ada. Pasti akan lebih murah dan menarik banyak orang,” pungkas Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *