Alunan Merdu Ngagendek Warnai Festival Geopark Ciletuh

oleh -2,094 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Alunan indah yang dikeluarkan alat menumbuk padi, disajikan dalam Upacara Adat Syukur Bumi, di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Palabuhanratu, Jawa Barat, Jumat (12/10). Kegiatan yang menjadi bagian dari Festival Geopark Ciletuh ini, kental sekali dengan budaya Sunda.

Oleh masyarakat Palabuhanratu, kegiatan musikal menumbuk padi yang mengeluarkan alunan musik ini disebut dengan Ngagendek. Di Kasepuhan Sinar Resmi, Ngagendek disajikan lengkap dengan alat musik tradisional Sunda lainnya, seperti angklung.

Dalam Upacara Adat Syukur Bumi, Ngagendek dimainkan oleh enam orang wanita tua. Senyum terlihat dari wajah mereka. Meski harus memainkan alu yang lumayan berat.

Menurut Ketua Adat Kasepuhan Sinar Resmi Abah Asep Nugraha, yang diwakili salah seorang anaknya, Gia, kegiatan ini biasa ditampilkan dalam kegiatan adat.

“Dalam upacara-upacara adat, kegiatan ini biasa ditampilkan. Tapi, kalau ingin melihat versi yang lebih lengkapnya, ada di kegiatan Seren Taun. Untuk Festival Geopark Ciletuh ini, ada 3 kegiatan Seren Tau yang diambil. Salah satunya Ngagendek,” jelasnya.

Gia menerangkan, syarat Ngagendek tidak terlalu rumit. Yang jelas harus mengikuti alunan musik yang dibentuk.

“Sedangkan untuk jumlah, tidak ada ketentuan harus berapa orang. Yang pasti jumlah pemainnya harus genap. Karena kegiatan menumbuk padi biasa dilakukan wanita, makanya Ngagendek pun dilakukan wanita,” terangnya.

Ditambahkan Gia, tampilnya Ngagendek disejumlah acara tradisional membuat kegiatan ini tetap lestari. “Ngagendek dilestarikan dengan sendirinya saat tampil di kegiatan-kegiatan tradisional seperti ini,” paparnya.

Menurutnya, Ngagendek juga menjadi bagian atas ungkapan syukur kepada Dewi Sri. Khususnya atas keberkahan dan rezeki yang dikirimkan ke masyarakat.

“Dewi Sri itu dikenal sebagai Dewi Padi yang melambangkan kemakmuran. Asal tahu saja, beras yang dihasilkan dari Sinar Resmi tidak dijual ke daerah lain semua dikonsumsi untuk masyarakat Sinar Resmi,” jelasnya.

Bagi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Sumarni, Jawa Barat sangat kaya akan potensi budaya.

“Jawa Barat sangat beruntung. Karena, memiliki nature dan culture yang luar biasa. Dan semuanya bisa dikemas menjadi sebuah atraksi budaya yang mampu menarik minat wisatawan,” papar Sumarni.

Komentar tak jauh berbeda disampaikan Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan.

“Ngagendek adalah salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Jawa Barat. Budaya ini harus dilestarikan. Dan diperkenalkan ke anak-anak muda,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengacungkan jempol untuk pelestarian budaya yang dilakukan.

“Festival Geopark Ciletuh sangat luar biasa. Karena mampu menjaga dan menghasilkan nilai-nilai budaya Sunda. Festival ini harus mendapatkan dukungan. Karena impactnya sangat positif,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *