Anda ke Mahakam Ulu? Jangan lupa Mampir ke Destinasi ini

oleh -777 views
oleh

MAHAKAM ULU – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) di Kalimantan Timur ternyata begitu eksotis untuk dijelajahi. Budayanya kuat. Bentangan alamnya begitu mempesona. Dari mulai air terjun, hutan yang alami, sungai hingga hamparan tebing yang mempesona. Hal ini dipaparkan langsung oleh Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, saat Festival Hudoq Cross Border tahun 2019, Sabtu (26/10).

“Mahakam Ulu (Mahulu) itu eksotik, menarik sebagai salah satu daerah kunjungan wisata. Daerah ini memiliki 13 air terjun besar dan kecil, tinggi dan rendah serta sejumlah keunggulan alam yang unik dan tidak terdapat di daerah lain,” kata Bonifasius.

Menurut Bonifasius, destinasi yang paling diunggulkan dari Mahulu adalah air terjun yang terhampar. Dari 13 air terjun itu, ada satu air terjun yang paling tinggi dan memiliki keunikan yakni Air Terjun Keneheq. Air terjun yang terletak di Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai, selain besar juga jatuhnya air tersebut langsung ke Sungai Mahakam. Hal ini membuatnya berbeda dengan air terjun di daerah lain yang tidak terjun ke badan sungai.

Mau melihat gugusan batu kapur yang indah, Mahulu pun memilikinya. Gugusannya berada tepat di sisi Sungai Mahakam. Panjangnya mencapai 800 meter dengan ketinggian antara 100 hingga 200 meter. Hal ini membuatnya sangat cocok menjadi spot berburu sunset.

“Itu baru sebagian. Kita juga memiliki berbagai goa alami yang siap dijelajahi. Mau berarung jeram juga bisa. Riak-riak sungai yang kami miliki sangat menantang. Kalau bentangan hutan jangan ditanya lagi. Kabupaten kami berada tepat di jantung Borneo,” papar Bonifasius.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenparekraf Fahmizal pun ikut mengamini. Keberagaman destinasi yang dimiliki Mahulu sudah barang tentu akan terus dikembangkan Kemnparekraf. Apalagi Mahakam Ulu adalah salah satu kawasan perbatasan darat yang secara geostrategic merupakan pintu gerbang dari Malaysia.

“Potensi di Mahulu sudah siap secara alami, sehingga dalam pengembangannya tinggal menunggu komitmen pemerintah daerah, termasuk teknik mengemasnya agar daya tarik yang sudah ada makin menarik. Kalau Kemenparekraf sudah pasti akan terus mendorong pengembangannya. Salah satunya lewat Festival Hudoq Cross Border tahun 2019,” katanya.

Terpisah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani mengatakan, pemerintah daerah akan mendapat manfaat besar jika memiliki komitmen dalam pembangunan sekaligus pengembangan pariwisata. Karena sektor wisata merupakan sektor terus bisa dikembangkan dan dapat diperbarui. Sekaligus merupakan cara tercepat membangun perekonomian daerah.

“Apa gak hebat kita jika bisa memoles dan menarik wisatawan lebih banyak. Bayangkan kemampuan membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada dan banyak dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara, kemudian dari sini berdampak pada sektor ekonomi lain seperti penjual makanan, minuman, maupun souvenir. Mari bersama kita membangun pariwisata di perbatasan,” tutup Rizki.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *