Asyik, Destinasi Wisata di Semarang Terintegrasi ke Bandara Ahmad Yani

oleh -1,348 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Semangat Indonesia Incorporated dihembuskan di Semarang, Jawa Tengah. Kali ini, melibatkan Pemerintah Kota Semarang dan PT Angkasa Pura (AP) I. Keduanya mendorong pembangunan infrastruktur Kota Semarang. Yaitu mengintegrasikan Bandara Ahmad dengan destinasi wisata.

Konektivitas yang dibangun, bakal mempermudah wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata. Terutama yang ada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu.

“Pengembangan infrastruktur suatu kota tidak dapat terlepas dari sektor-sektor lain, seperti pariwisata, UMKM, dan transportasi. Selain itu, juga harus melibatkan semua pihak, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat. Semuanya merupakan sebuah komponen yang saling berhubungan. Apabila pengembangan infrastruktur dapat berjalan dengan baik, tentu dapat meningkatkan perekonomian dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” ujar Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti di Semarang, Minggu (2/9).

Ita sapaan akrab Hevearita Gunaryanti juga menjelaskan, pihaknya tengah mengembangkan dan merevitalisasi berbagai destinasi wisata. Seperti Semarang Zoo, Waduk Jatibarang, Goa Kneo, Desa Wisata Kandri, Hutan Wisata Tinjomoyo, Sam Poo Kong, Desa Pelangi, dan Lawang Sewu.

“Ada juga Pagoda Watugong, Maerokoco, dan Kota Lama. Sedangkan potensi wisata hinterland Kota Semarang misalnya Wisata Religi Demak, Pantai Cahaya, Pantai Kartini, Kepulauan Karimun Jawa, Pantai Bandengan, Pantai Teluk Awur, serta Candi Gedong Songo,” kata Ita.

Hevearita Gunaryanti juga memuji terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang. Karena bandara kini tampil modern dan berkapasitas 6,9 juta penumpang per tahun. Atau, hampir sembilan kali lipat dari terminal lama.

Untuk mendukung tingginya potensi pertumbuhan trafik penumpang menuju Semarang, Pemkot dalam waktu dekat akan melakukan pembangunan infrastruktur, pengembangan, dan pengintegrasian moda transportasi darat.

“Terdapat beberapa moda transportasi darat yang akan diintegrasikan dengan Bandara Ahmad Yani. Saat ini sudah ada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang rute Bandara Ahmad Yani-Simpang Lima. Kami akan memaksimalkan BRT di bandara dengan membangun shelter BRT Transit Point di Bandara Ahmad Yani. Diharapkan dalam waktu dekat shelter ini dapat dibangun,” katanya.

Selain itu, Pemkot Semarang juga akan membangun moda transportasi Light Rapid Transit (LRT) dengan sembilan koridor. Koridor pertama yang akan dibangun yaitu Koridor 9, atau disebut Koridor LRT Wisata Tahap 1 ,dengan rute Bandara Ahmad Yani-Madukoro-Pasarbulu dengan panjang lintasan 5,9 km.

“Dengan adanya beberapa pilihan moda transportasi lanjutan dari dan menuju Bandara Ahmad Yani, diharapkan akan memudahkan para wisatawan yang berkunjung ke Semarang, yang pertumbuhannya cukup signifikan tiap tahunnya,” ujarnya.

Sedangkan PT AP I, mengapresiasi langkah Pemkot Semarang yang mengintegrasikan infrastruktur transportasi. Terlebih, perkembangan bisnis bandara tidak terlepas dari perkembangan suatu wilayah. Selain itu, untuk meningkatkan trafik penumpang dan barang ke Semarang, maka harus dikembangkan juga atraksi.

“Kami mendorong agar Semarang tidak hanya menjadi end destination. Tapi, juga sebagai hub menuju destinasi wisata berbagai daerah di sekitar Semarang dan Jawa Tengah. Oleh karena itu, pengembangan bandara juga harus diiringi dengan pengembangan Kota Semarang. Agar, dapat memfasilitasi para wisatawan agar tinggal lebih lama di Semarang. Mereka bisa mengeksplorasi berbagai destinasi wisata baik yang ada di Semarang maupun wilayah sekitarnya,” ucap Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devi Suradji.

Devy Suradji menambahkan bahwa pengembangan destinasi tidak hanya berbicara mengenai pariwisata, tapi juga kargo yang berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Hal ini juga yang harus lebih dikembangkan lagi ke depannya.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Pemkot Semarang yang progresif dan inovatif. Hal ini seperti gayung bersambut, sesuai dengan rencana percepatan pengembangan lanjutan Bandara Ahmad Yani pada 2019. Kami harap implementasi rencana kerja sama ini dapat berjalan dalam waktu dekat,” kata Devy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut happy dengan sinergitas antara Pemkot Semarang dan AP 1. Pasalnya akses udara merupakan hal penting dalam mengembangkan pariwisata. Karena, 75% wisman masuk ke Indonesia melalui udara.

“Hadirnya Bandara Ahmad Yani dengan kapasitas yang lebih besar, akan menjadi peluang yang bagus. Untuk mengembangkan Joglosemar, atau Jogja, Solo, Semarang, yang dikembangkan dengan ikon Borobudur. Apalagi baru saja kemarin kita lantik Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOB). Saya yakin perkembangannya akan semakin pesat,” kata Menpar Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *