Berkunjung ke Babel, Famtrip Kemenparekraf Nikmati Keindahan Pantai Laskar Pelangi

oleh -620 views
oleh

BELITUNG – Berkunjung ke Belitung tak lengkap rasanya jika tidak ke Pantai Tanjung Tinggi. Pantai yang memakan waktu 45-60 menit dari bandara HAS Hanandjoeddin ini dikenal sebagai lokasi syuting dari film Laskar Pelangi tahun 2008. Untuk melihat lebih dekat keindahan pantai tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Familiarization Trip atau Famtrip.

Pantai Tanjung Tinggi identik dengan batu granit besar di sekelilingnya. Nama Tanjung Tinggi sendiri berasal dari dua kata yaitu tanjung berarti semenanjung, dan tinggi berarti pantai yang memiliki bebatuan yang tinggi.

Pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas di Pantai Tanjung Tinggi seperti berenang. Air laut di pantai ini berwarna biru muda nan indah. Selain itu, air laut jernih berwarna biru muda, pasir putih bertekstur lembut, dan ombak yang bergerak tenang semakin membuat pengunjung betah.

Pantai ini terkenal dengan salah satu adegan film Laskar Pelangi, saat para pemerannya tengah berenang di pantai yang dikelilingi batu granit. Tentunya kamu bisa mempraktikan adegan tersebut di pantai Tanjung Tinggi.

Meski belum dikelola pemerintah daerah, pantai ini tetap memiliki fasilitas pendukung bagi para pengunjung yang ingin menikmati pantai, seperti sewa perahu karet, ban pelampung, warung makan, dan toilet.

Menurut pedagang warung makan di Pantai Tanjung Tinggi yang juga warga lokal, Ani (39), wisatawan yang datang ke pantai didominasi wisatawan dari luar Belitung seperti Jakarta. Namun, tak jarang juga ada wisatawan mancanegara yang datang.

“Ramainya sih Sabtu Minggu, tetapi paling ramai itu pas Tahun Baru. Kalau Tahun Baru kan dari malam sampai pagi ngumpul di sini, mereka biasa main kembang api. Kalo selain Tahun Baru itu yang ramai pas Lebaran. Hari biasa gini itu yang ramai dari orang luar, tapi hari Minggu itu orang lokal sini,” kata Ani, yang mengakui jumlah pengunjung meningkat sejak film Laskar Pelangi melakukan syuting di pantai Tanjung Tinggi.

Salah satu penjaga pantai sekaligus warga asli sekitar pantai, Riduan (49), mengatakan semua fasilitas yang ada merupakan hasil sukarela dan gotong royong warga lokal untuk memajukan pantai. “Kalau kita sendiri di sini untuk membantu kalangan wisatawan, juga untuk membantu wisatawan itu merasa nyaman datang ke pantai ini,” kata Riduan.

Riduan merupakan satu-satunya warga yang dengan sukarela memasang karung berisi pasir agar wisatawan dapat melihat bebatuan granit di pantai Tanjung Tinggi. Sebelum akhir 2013, wisatawan kesulitan untuk melihat batuan granit karena tidak adanya sarana penyebrangan. “Saya buat ini akhir tahun 2013 menuju awal 2014. Jadi pas Laskar Pelangi itu juga belum ada sama sekali. Saat itu hanya ada warung kopi dan warung makan, belum seramai ini,” ujarnya.

Menurut Riduan, saat ini wisatawan masih ada yang tidak menghargai keindahan pantai Tanjung Tinggi dengan cara membuang sampah sembarangan. Padahal, diakuinya, dia sudah membuat fasilitas tempat sampah di setiap sudut pantai. “Kalau itu sih kesadaran pengunjung, cuma kita sudah kasih fasilitas tempat sampah di setiap sudut dari batu ke batu, dari luar sudah saya fasilitaskan, ada penampungan sampah,” tambah Riduan.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, ramainya wisatawan yang berkunjung ke pantai diharapkan berkesinambungan dengan penjaga pantai agar tetap melestarikan dan menjaga keindahan. Selain itu, pria yang karib disapa VJ ini juga berharap ramainya kunjungan wisatawan akan memulihkan sektor pariwisata di Pantai Laskar Pelangi. Ekonomi pun segera bangkit.

“Kita berharap kunjungan wisatawan dapat berkesinambungan. Tentu kita ingin sektor pariwisata ini segera pulih setelah terdampak Covid-19 cukup serius setahun belakangan. Jadi, mesti sudah bisa dikunjungi wisatawan juga harus tertib memerhatikan segala ketentuan yang berlaku demi keamanan, kenyamanan dan kesehatan kita bersama,” urainya.

Tertarik melihat keindahan pantai yang dikelilingi batu granit besar ini? Kamu dapat mengambil rute Tanjung Pandan-Tanjung Kelayang. Selama melewati jalan tersebut, kamu akan melewati ATM, warung makan sebelum ke pantai.

Jika kamu dari Danau Kaolin, kamu bisa melewati Jalan Sudirman menuju Jalan Sijuk hingga menemukan Jalan Tanjung Pandang ke Tanjung Kelayang. Soal tiket masuk, di pantai ini belum dikenakan atau tidak dipungut biaya masuk. Kamu hanya perlu membayar parkir kendaraan saja.

Walau begitu, Koordinator Pemasaran Regional I Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menambahkan, pemerintah terus berupaya keras mengembangkan aset bernilai yang ada di sini. Pihaknya ingin memperkenalkan pantai yang identik dengan Laskar Pelangi ini dapat dikenal lebih luas, baik di mata pengunjung domestik maupun mancanegara. “Pantai ini adalah salah satu destinasi unggulan yang patut dikunjungi ketika kita berlibur ke Pulau Belitung,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *