BJBS akan Pacu Pertumbuhan Pariwisata Jawa Tengah

oleh -1,294 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, PURBALINGGA – PT Angkasa Pura II akan serius mengembangkan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS), Purbalingga. Sebab, kehadiran BJBS akan memacu pertumbuhan pariwisata dan ekonomi. Khususnya kawasan Jawa Tengah Bagian Barat Hingga Selatan.

Bandara Jenderal Besar Soedirman terletak 11 kilometer (km) dari pusat Kota Purbalingga. BJBS akan menjangkau sejumlah daerah yang terdapat di Jawa Tengah. Meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Kebumen.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menerangkan, rencana pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama pengembangan dilaksanakan pada awal Januari 2019.

“Sesuai dengan yang disampaikan Bapak Presiden ketika berkunjung pada Maret lalu bahwa awal 2019 sudah bisa dimulai proses pembangunan tahap awal. Mulai dari sisi darat dan sisi udara akan dikerjakan secara simultan selama 18-20 bulan,” ungkap Awaluddin dalam keterangan resmi, Senin (7/1).

Pembangunan serta pengembangan tersebut meliputi pembangunan runway seluas 30×1.600 meter. Juga pembangunan terminal penumpang baru dan area parkir penumpang, hingga pengembangan terminal kargo.

“Untuk saat ini baru pesawat jenis C-212 yang mendarat. Kedepannya sudah bisa didarati pesawat Airbus 320 Neo dan Boeing 737 Max 8. Harapannya akan terus tumbuh jumlah pesawat komersial yang mendarat di BJBS”, terang Awaluddin.

Setelah pembangunan tahap I selesai, manajemen Angkasa Pura II memperoleh data proyeksi pergerakan penumpang mencapai 98 ribu dan dapat tumbuh tidak kurang dari 500 ribu penumpang per tahun dengan pergerakan pesawat mencapai lebih dari 4.500 pergerakan. Tak hanya itu, pergerakan kargo diprediksi mencapai lebih dari 2.000 ton per tahun.

Dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Kabupaten Purbalingga tentu sangat dibutuhkan guna tercapainya target penyelesaian pembangunan. Diharapkan pada tahun 2020 bandara yang memiliki lahan seluas 115 hektare ini rampung.

“Mudah-mudahan di tahun 2020 sudah selesai pengembangan tahap I. Mulai dari sisi darat hingga sisi udaranya”, tutup Awaluddin.

Potensi besar pariwisata di wilayah Jawa Tengah bagian barat hingga selatan memang tak terbantahkan. Daerah yang terkenal dengan bahasa ngapaknya ini memiliki segudang destinasi yang mumpuni. Deretan air terjun yang begitu indah mengelilingi kawasan ini. Belum lagi Kawasan Gunung Slamet yang mempesona. Begitu juga deretan pantai di Selatan Jawa Tengah yang masih begitu alami. Hal ini menjadikan kawasan ini layak untuk dikembangkan.

“Daerah bagian Barat dan selatan Jawa Tengah sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Bukan saja sebagai alternatif wisata, bahkan memungkinkan menjadi tujuan utama. Potensi ini belum tergarap maksimal karena belum adanya bandara yang representatif di kawasan ini. Dengan adanya BJBS tentunya potensi ini akan tergarap maksimal. Pertumbuhan pariwisatanya akan semakin cepat,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *