Brebes Segera Miliki Rest Area Tercantik di Indonesia

oleh -1,241 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, BREBES – Jawa Tengah (Jateng) paham betul memanfaatkan Tol Trans Jawa, infrastruktur terbaru penunjang pariwisata. Salah satunya dengan menjadikan bangunan eks Pabrik Gula (PG) Banjaratma sebagai destinasi wisata unggulan di Jateng. Letaknya ada di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jateng. Atau lebih tepatnya berada di ruas tol Pejagan-Pemalang KM 260.

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, destinasi ini nantinya akan menjadi rest area terindah di Indonesia. Hingga saat ini renovasi bangunan itu terus dikebut. Dirinya menargetkan, renovasi akan selesai sebelum Lebaran Juni mendatang.

“Ini akan menjadi rest area terindah di Indonesia. Nanti akan diisi 70 persen UMKM dan 30 persen produk lainnya. Kami berharap ini betul-betul memberikan kesempatan agar produk-produk UMKM di Brebes ini bisa masuk. Dulu kan diprotes gara-gara tol telur asin nggak ada yang beli lagi. Nah sekarang saatnya mereka diberi kesempatan untuk berjualan di sini. Saya yakin ini akan menjadi the best rest area,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, adanya ruas jalan tol Pejagan-Pemalang mempengaruhi pemanfaatan gedung atau bangunan di sekitar jalur tersebut. Untuk itu pihaknya memanfaatkan bangunan yang merupakan cagar budaya tersebut menjadi rest area sekaligus tujuan wisata heritage (sejarah).

Dengan pemanfaatan tersebut, nilai historis dari bangunan tersebut tidak akan diubah. Ini yang akan menjadi daya tarik sebagai destinasi wisata bagi para pengunjung.

“Dilihat dari arsitekturnya, ini akan menjadi De Tjolomadoe (PG Karanganyar yang saat ini jadi rest area, red) yang kedua. Ini destinasi wisata yang dikembangkan untuk tempat pertunjukan. Tinggal siapa yang mengelola ini, untuk berinovasi dan berkreasi di rest area ini,” tambahnya.

Ke depan, lanjut Ganjar, di rest area PG Banjaratma ini juga harus diadakan workshop dan berbagai kreasi. Antara lain, membuat telur asin, membatik, dan lainnya. Hal ini agar para pengendara yang mampir di rest area tersebut tidak sekadar istirahat, tapi bisa juga berwisata. Pengendara juga bisa membeli produk UMKM di rest area ini yang sudah dibuat beberapa booth atau stan produk UMKM dari Tegal dan Brebes.

“Kita harus mempromosikan tempat ini, sehingga ini menjadi tempat unggulan yang menarik. Intinya kita targetkan tahun ini sebelum lebaran,” tegasnya.

Sementara itu, Sett Engenering Manager PT Pembangunan dan Perumahan (PP) sebagai pelaksana proyek revitalisasi PG Banjaratma Janu Hidayatmo mengatakan, pembangunan rest area itu atas usulan Pemda. Dengan demikian, pembangunannya tidak bebarengan dengan pembangunan tol. Rest area ini dijadikan proyek percontohan pengelolaan rest area yang dilakukan BUMN dan merupakan rest area bernuansa heritage.

Bangunan pabrik gula tersebut merupakan milik BUMN, yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Dengan luas mencapai 10.5 hektar Sedangkan pengelolaannya diserahkan ke PT PP.

“Jadi rest area ini merupakan joint venture semua BUMN. Rest area heritage yang merupakan satu-satunya di Indonesia. PG ini dibangun pada awal abad 20 oleh perusahaan gula swasta asal Belanda N.V. Cultuurmaatschappij (perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam),” ujarnya.

Janu menambahkan bangunan berusia satu abad lebih dan direnovasi dengan tidak mengubah bangunan asli. Hal itu demi menjaga keaslian bangunan cagar budaya tersebut. Dengan restorasi ini maka akan menjaga dan melestarikan bangunan tersebut. Pemanfaatan bangunan ini bertujuan sebagai peremajaan daripada dibiarkan dalam waktu puluhan tahun.

“Daripada didiamkan, telantar dan acak-acakan dalam waktu lama, berpuluh-puluh tahun, kami buat agar lebih menarik lagi. Sehingga warga tertarik dan ingin mampir. Akan kami pertahankan seperti bangunan aslinya,” pungkasnya.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya pilihan Jateng mengembangkan destinasi pendukung sepanjang Tol Trans Jawa sudah tepat. Karena tol ini menjadi akses utama jalur darat di Pulau Jawa. Untuk itu dibutuhkan kreativitas untuk mengundang wisatawan mampir dan menikmati destinasi yang ada. Dan tentunya rest area baru ini akan menambah spot-spot eksotis sepanjang jalan tol.

“Dari awal saya sudah memprediksi, Tol Trans Jawa membuka peluang pertumbuhan destinasi di sekitarnya. Ini harus ditiru oleh daerah-daerah lainnya. Mereka harus mampu memanfaatkan perkembangan infrasturktur ini,” ujar Menpar Arief.

Menteri asal Banyuwangi itu juga menambahkan. Dengan adanya destinasi di Tol Trans Jawa tentunya juga mengangkat UMKM lokal. Sehingga perekonomian masyarakat juga ikut terangkat.

“Infrastruktur yang terus dikembangkan Presiden Joko Widodo merupakan komitmen presiden mendongkrak perekonomian masyarakat sekaligus mengankat sektor pariwisata yang telah ditetapkan sebagai core ekonomi bangsa. Jadi tinggal pemerintah daerah yang harus pintar membaca peluang ini. Mudah-mudahan semua seperti Jateng yang pintar membaca peluang,” pungkas Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *