Danau Toba Juga Ikut Goda MATTA Fair 2019

oleh -1,798 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, KUALA LUMPUR – Siapa yang kuat menahan godaan Danau Toba? Danau yang menyimpan cerita Super Volcano Geopark? Yang sempat menggemparkan dunia 75 ribu tahun silam lewat ledakan dahsyatnya? Nah, pesonanya itu rupanya mulai menggoda MATTA Fair 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Sebagai destinasi, Danau Toba dulu pernah hebat dengan jumlah wisman yang besar. Toba dimasukkan dalam empat destinasi super prioritas seperti juga Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo,” jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, Sabtu (16/3).

Soal keindahannya? Jangan ditanya lagi. Toba punya segalanya. Danau yang ada di Sumatera Utara ini punya Balige di Kabupaten Tobasa. Panorama di kawasan ini tak ubahnya seperti Ubud, Bali. Sawah menghijau, berlapis-lapis, subur dan sejuk di mata.

Ada juga Parapat, Simalungun. Keramahan penduduk setempat, budaya lokal serta kesenian tradisi mereka cukup menarik. Udaranya sejuk. Kaya akan lekukan perbukitan membentuk pola lukisan alam yang natural. “Pemandangan utamanya adalah birunya air Danau Toba, sejauh mata memandang, dikelilingi perbukitan. Pokoknya Danau Toba Itu keren, beken dan paten,” tambahnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Zona I Rizki Handayani Mustafa juga seirama. Baginya, Toba sangat layak untuk dijadikan pilihan traveller Malaysia lantaran atraksi yang dimilikinya sangat kuat. Alamnya indah. Historis kalderanya juga sangat kuat. “Alam atau naturenya sendiri sudah memikat. Jadi silakan berlibur ke Toba,” ajak Kiki, sapaan akrab Rizki Handayani.

Culture atau budayanya? Jangan ditanya lagi. Dijamin sangat kaya dan berkarakter. Seperti halnya Bali yang kaya akan budaya, Toba dengan budaya Bataknya juga sangat kuat mengakar. “Itu adalah kekuatan lain di Toba. Dan kami selalu mendorong budaya itu semakin kuat untuk menjadi daya tarik wisatawan. Terrmasuk untuk pasar Malaysia,” ucap wanita berkerudung itu.

Lantas bagaimana dengan traveller Malaysia yang belum punya gambaran tentang Danau Toba? Soal ini, Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Adella Raung punya solusinya. Semua informasi dan paket-paket menarik langsung disiapkan.

Di deretan pertama ada Desa Wisata Tomok. Desa Tomok adalah sebuah desa tradisional yang dikenal sebagai pintu gerbang dan pengenalan Samosir. Desa ini adalah sarkofagus batu besar Kuburan Raja Sidabutar. “Selain wisata sejarah mengenal budaya Batak Toba, traveller Malaysia juga bisa wisata belanja,” tutur Adella.

Pilihan berikutnya, ada Bukit Teletubbies. Banyak wisatawan datang ke sini untuk trekking. Ada juga Air Terjun Situmurun Binangalom. Juga Bukit Indah Simarjarunjung. Bukit Indah Simarjarunjung dikelola seperti wisata Kalibiru, Yogyakarta, yang dibuat sedemikian rupa dengan bentuk rumah pohon.

Yang masih kurang puas, bisa melanjutkan liburan ke Taman Labirin, Taman Simalem Resort. Di sini traveller ditantang untuk mencari jalan keluar dari labirin raksasa sejauh setengah kilometer! Cukup lumayan untuk berolah raga.”Setelah itu bisa mengunjungi Pearl of Lake Toba. Dari sinilah traveller Malaysia bisa melihat pemandangan Danau Toba dari ketinggian 500 meter. Ini ibarat menikmati pemandangan Danau Toba dari Menara Petronas di Kuala Lumpur! Sangat ideal untuk melengkapi koleksi foto Instagram,” urainya.

Huta Ginjang juga tak kalah menariknya. Pertama, atraksinya sangat pas buat travelers millenials Malaysia. Yang suka selfie dan banyak berinteraksi fans, friends, followers di media sosial, bisa langsung eksis di Huta Ginjang. Destinasinya dikelilingi kontur bukit berwarna hijau. Bila tidak sedang diselimuti kabut tebal, travelers Malaysia bisa langsung melihat hamparan pinus di pinggiran Danau Toba. Kanan, kiri, atas, bawah, semuanya perfect untuk spot foto.

Kedua, destinasinya masuk ke dalam Geosite Danau Toba. Tanahnya pasir seperti kaca. Sangat tak biasa. Dan hal ini hanya bisa dijumpai di Huta Ginjang.

Ketiga, ada spot-spot kuliner dan kerajinan tangan yang sudah disiapkan Pemkab Tapanuli Utara. Keempat, ada spot untuk mengetes adrenalin. Ada paralayang yang lumayan menantang dengan standar keamanan yang tinggi. “Spotnya juga bagus. Presiden Jokowi pernah diwawancarai Bloomberg di spot itu,” paparnya.

Kelima, tempatnya bersih. Manajemen sampahnya tergolong bagus. Keenam, udaranya sejuk. Sekitar 19-20 derajat Celcius saat siang hari. “Kadang berkabut. Kira-kira mirip Swiss lah. Dan itu bagus untuk foto-foto alam,” tambahnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *