Datangkan Dosen dari UK, Mahasiswa Poltekpar Medan Diberi Pengetahuan Mengenai MICE

oleh -713 views
oleh

MEDAN – Pariwisata memiliki banyak banyak sektor terkait. Diantaranya MICE, atau Meeting (pertemuan), Incentive (bonus), Convention (pertemuan), Exhibition (pameran). Pariwisata sektor ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam bidang jasa.

Pembekalan mengenai MICE ini diberikan kepada Mahasiswa Poltekpar Medan. Tidak tanggung-tanggung, pematerinya adalah dosen tamu asal United Kingdom atau UK.

Direktur Politeknik Pariwisata Medan Anwari Masatip, MICE merupakan perpaduan antara perjalanan wisata dengan rangkaian kegiatan bisnis.

“MICE merupakan bidang management yang lebih fokus kepada event-event. Mereka mewadahi pertemuan atau perkumpulan banyak orang berskala besar, untuk kemudian mencapai satu kepentingan bersama. Diperlukan pengetahuan yang baik dan kemampuan kerjasama dalam tim,” kata Anwari Masatip, Jumat (11/10).

Ditambahkan Anwari, MICE merupakan salah satu bidang pekerjaan yang sangat diminati oleh kaum milenial. Sebab, lewat melalui MICE mereka dapat mengekspresikan diri dengan merealisasikan ide-ide kreatif yang mahasiswa miliki.

“Di kampus, kita memberikan pengetahuan MICE dan melatih mahasiswa untuk membentuk sebuah event. Dimulai dengan event-event kecil. Diharapkan mahasiswa dapat berlatih dan kemudian mampu menghasilkan sebuah event yang besar nantinya,” tambahnya.

Selain belajar dalam kelas, MICE diajarkan kepada mahasiswa melalui dosen tamu dengan tema kegiatan The art and science of creative event design. Riding The Wave Of Mice And Tourism Industry 4.0 merupakan bahan paparan yang di sampaikan oleh narasumber dari UK Professor David Hind (President of Asia Pacific Institute of Event Management (APIEM). Kegiatan berlangsung pada 7 Oktober 2019 di Ruang Toba.

Kedatangan Professor Hind kali ini juga merupakan follow up perencanaan kegiatan simposium internasional yang akan mengangkat potensi Medan dan Destinasi Danau Toba sebagai pusat MICE baru dalam skala nasional dan regional. Simposium internasional ini direncanakan akan diselenggarakan pada bulan Maret dan Oktober 2020 mendatang dan akan diikuti oleh delegasi sekolah-sekolah pariwisata di tingkat regional ASEAN bahkan internasional.

“Sebuah event yang baik harus memiliki beberapa unsur: creativity, storytelling, experience dan penguatan digital dalam operasionalnya. Challenge utama yang dihadapi oleh PCO atau event professional biasanya menyangkut bagaimana mencari solusi atas prediksi hambatan yang akan muncul. Ini merupakan salah satu tantangan yang harus dijawab oleh PTNP di bawah Kementerian Pariwisata,” kata Deputi Bidang Industri dan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.

Ia mencontohkan event Asian Games tahun lalu. Saat itu, beragam kebudayaan Indonesia dikombinasikan dengan musik dan tarian.

“MICE adalah pengetahuan yang wajib diberikan kepada mahasiswa. Apalagi dunia pariwisata akan enuh dengan banyak kegiatan yang bertaraf nasional dan internasional,” tambahnya.

Menurut Giri Adnyani, event yang menarik adalah yang berisi ide-ide dan kegiatan kreatif. Dijelaskannya, kita tidak harus menjadi seorang yang spesial untuk menjadi kreatif. Karena, kreatif itu merupakan sebuah proses. Diperlukan melakukan banyak hal dan tekun. Event yang dibuat harus dapat menarik panca indra manusia (mata, telinga, hidung, kulit, lidah) sehingga memberikan pengalaman yang berbeda dan akhirnya memiliki antusias untuk tetap mengikutinya.

“Insan Pariwisata harus dibangun dengan menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Dengan demikian diharapkan dapat memicu munculnya ide kreatif dari dalam diri seseorang. Sebuah keberhasilan Keberhasilan harus direncanakan, event yang baik adalah event yang terencana, dan dibalik event ada pelaku MICE. Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Poltekpar Medan, berharap kedepannya para mahasiswa dapat menjadi pelaku MICE untuk kawasan super destinasi prioritas Danau Toba,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *