Dibuka Meriah, Festival Pesona Bupolo 2018 Terus Bersolek untuk Kesejahteraan Rakyat

oleh -2,148 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, MALUKU – Pembukaan Festival Pesona Bupolo 2018 berlangsung meriah. Ribuan manusia kumpul di Lapangan Pattimura Namlea Kabupaten Buru, pada hari Jumat, 12 Oktober 2018.

Acara yang juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini diharapkan bisa membawa dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Buru.

“Terima kasih kepada Kemenpar yang hadir dan meninjau langsung acara kami ini. Kami sangat berharap Festival Pesona Bupulo bisa menjadi calender of event di tahun mendatang, dan kami siap terus memperbaiki diri karena pariwisata bisa mensejehterakan masyarakat,”kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buru Istanto Setyahadi.

Acara Festival ini di hadiri oleh Kepala bidang area IV, mewakili Asisten Deputi Pemasaran I Regional III. Festival tersebut juga bersamaan dengan hari ulang tahun Kabupaten Beru yang ke-19. Sementara itu, Bupati Kabupaten Buru Ramly Umasugi juga mengatakan hal yang sama. Pariwisata bisa mengangkat ekonomi wilayahnya selain sektor-sektor unggulan di Kabupaten Buru.

“Pariwisata itu langsung terasa ke masyarakat, pariwisata itu langsung bersentuhan dengan masyarakat, dan pariwisata itu bisa langsung membangun masyarakat,”ujar Bupati yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah masyarakat yang hadir.

Terpisah, Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, saat ini pariwisata menjadi salah satu bisnis utama atau “core business” Indonesia. Pariwisata menjadi penyumbang PDB, devisa serta lapangan kerja paling besar dan mudah.

Pada 2016, devisa pariwisata mencapai US$ 13,5 miliar per tahun. Hanya kalah dari minyak sawit mentah (CPO) sebesar US$ 15,9 miliar per tahun. Padahal pada 2015 lalu, pariwisata masih ada di peringkat keempat sebagai sektor penyumbang devisa terbesar.

Saat itu, pariwisata di bawah sektor migas sebesar US$ 18,5 juta, CPO US$ 16,4 juta, dan batubara US$ 14,7 juta. Namun akibat jatuhnya harga migas dan batu bara, konstelasi sektor penyumbang devisa berubah. CPO menjadi raja dan pariwisata menyodok ke atas sektor migas dan batubara.

Tahun 2017, sumbangan devisa dari sektor pariwisata melesat menjadi sekitar US$ 16,8 miliar. Angka ini diprediksi akan meningkat 20% menjadi sekitar US$ 20 miliar pada 2018.

Semakin melesatnya sektor pariwisata, tidak terlepas dari terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). “Oleh karena itu, semua daerah harus bergandengan tangan untuk terus membangun pariwisata agar masyarakat kita semakin sejahtera,”kata Giri yang juga diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Muh. Ricky Fauziyani.

Ricky meminta kepada daerah untuk mempersiapkan dengan baik 3A (Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi) yang selalu dikumandangkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ketiga unsur itu harus terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.

Untuk Atraksi, Ricky menyarankan agar daerah sudah mulai menerapkan standar festival yang berskala nasional. Festival yang di kelola dengan baik akan berdampak pada media value dan juga economic value untuk daerah penyelenggara event tersebut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi tinggi kepada festival yang digelar juga bersamaan dengan ulang tahun Kabupaten Buru yang ke-19.

“Tetapkan kurator event di setiap festival, manajemen dan promosi yang terukur. Sehingga, penetapan festival yang tepat waktu menjadi hal yang wajib dan mudah dipromosikan. Selamat atas pelaksanaan Festival Pesona Bupolo. Sukses untuk acaranya, dan selamat ulang tahun untuk Kabupaten Buru,”kata Menpar Arief Yahya.(*)