Disparbud Bandung dan Kemenparekraf Integrasi dan Kolaborasikan Program Ekraf

oleh -6,719 views
oleh

BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung mengintegrasi dan mengkolaborasikan program bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).

Integrasi dan kolaborasi program tersebut melibatkan seluruh elemen ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung. Integrasi dan kolaborasi program bersama itu direalisasikan dalam bentuk Fashion Action Beyond Nature yang diselenggarakan pada 26 November 2021. di destinasi wisata Pesona Padaawas, Pangalengan. Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung, Hj. Emma Detty Dadang Supriatna berkesempatan membuka acara tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Wawan A Ridwan mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf/Baparekraf. Ia berharap kegiatan ini mampu menggerakkan kembali perekonomian Bandung yang terdampak Covid-19.

“Tentu kita juga berharap semakin banyak inovasi yang bisa diciptakan oleh para peserta, sehingga khasanah ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung ini semakin memiliki banyak diverensiasi,” harap dia.

Wawan menjelaskan, kegiatan ini adalah hasil akhir atau puncak dari rangkaian pelatihan BERKREASI atau Bersama Bedas Ekonomi Kreatif Beraksi. 8 Kegiatan pelatihan yang telah terselenggara di antaranya

pertama adalah VITAMIN (Viral Tiktok Akan Meningkatkan Income). “Kegiatan ini memberikan wawasan mengenai bagaimana caranya untuk menjadi content creator tiktok hingga bisa mendapatkan uang ratusan juta yang di selenggarakan pada tanggal 01 Juni 2021 di Hotel Sutan Raja, Soreang,” terang Wawan.

Kedua, INSTAGRAPHY (Instagram & Typography). Dikatakannya, media sosial menjadi hal yang utama bagi promosi secara digital dengan adanya pelatihan ini memberikan tata cara foto menggunakan aplikasi instagram dan meng-edit tulisan untuk memberikan keterangan dengan secara aesthetic. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2021 di Gedung Budaya Soreang.

Ketiga, BETTER VOICE BETTER INCOME. “Artinya, memiliki suara emas bisa menghasilkan pendapatan uang tanpa harus bepergian jarak jauh. Dengan mengirimkan voice over tanpa bertatap muka penghasilan masih bisa kita dapatkan. Acara ini di selenggarakan pada tanggal 2 September 2021 di Café Sutan Raja Hotel Soreang,” tutur Wawan.

Keempat MUSI PRENEUR (Musisi & Enterpreneur). Menurut Toar, kegiatan ini memberikan arahan lanjutan bagi para musisi untuk bisa mempromosikan karyanya melalui platform musik agar bisa mendapatkan income. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 9 September 2021 di café Kopi Tahura-Cimenyan.

Kelima adalah BEDAS EDUN (Bersama Bedas Ekonomi Kreatif Mendunia). “Kegiatan ini memberikan arahan bagaimana cara marketing online bagi para UMKM di Kabupaten Bandung yang diselenggarakan pada tanggal 28 September 2021 di Café koboy tjipelah-Rancabali.

Keenam yakni FASHION ACTION (Fashion Innovation & Collaborative Action) yang merupakan pelatihan fashion yang memberikan ilmu mengenai model bisnis, brand company dan cara promosi melalui digital. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober 2021 di Kopi Mage-Soreang.

Ketujuh adalah MATA SEJUK (Manajemen & Tata Acara Seni Pertunjukan). “Untuk bisa terselenggaranya acara memerlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai jobdesk acara agar bisa berkerja tim. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 November 2021 di Kopi Mage-Soreang.

Terakhir adalah CAMERA (Cara Memotret Acara). Kegiatan ini melatih para peserta menjadi cameramen professional. “Menjadi cameramen bukan hanya soal praktik, namun teori-teori teknik pengambilan gambar juga harus diketahui. Pelatihan ini terselenggara pada tanggal 18 November 2021 di Café 18 Garden-Banjaran,” tutur Wawan.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menjelaskan, kreativitas pelaku ekonomi kreatif harus terus menerus dipacu untuk menghasilkan produk mutakhir yang disukai pasar. Event ini dimaksudkan untuk mendorong kolaborasi dan integrasi program ekonomi kreatif untuk menghasilkan karya-karya teranyar.

“Ini adalah upaya integrasi dan kolaborasi untuk membangkitkan ekonomi. Event ini menggali kreativitas ekonomi kreatif produk-produk fashion dari UMKM di Kabupaten Bandung,” kata Wisnu.

Dikatakannya, dalam mengembangkan ekonomi kreatif di bidang fashion, para pelaku UMKM di Bandung Raya memiliki peran yang cukup sentral. Apalagi, Bandung Raya sendiri memiliki julukan Paris van Java, di mana daya kreativitas tak pernah habis untuk dieksplorasi.

“Kami ingin para pelaku ekonomi kreatif tetap memiliki saluran untuk mengembangkan daya kreasi produk mereka, sehingga terus bermunculan inovasi-inovasi baru yang mengikuti kebutuhan pasar,” kata dia.

Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Toar RE Mangaribi memaparkan, seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan berkolaborasi untuk saling berintegrasi dalam pelaksanaan acara Fashion Action Beyond Nature. “Jadi ini adalah rangkaian pamungkas dari event sebelumnya, di mana di sini semua terintegrasi dan terkolaborasi dengan baik,” kata dia.

Dikatakan Toar, unsur-unsur lain yang terlibat membuat konten untuk mempublish di sosial media yang dikemas secara aestethic dan Instagramble. Para influencer membantu mempromosikan acara dan juga tempat penyelenggaraan, khususnya wisata pesona padaawas. Hal ini merupakan kegiatan puncak dari hasil akhir pelatihan pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *