Ditangani Expert, FPBN 2019 Disajikan Lebih Berbobot

oleh -1,125 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, MANDALIKA – Gelaran Festival Pesona Bau Nyale (FPBN) 2019 dijamin akan berbeda. Lebih berbobot dan berkualitas. Sebab, festival ini ditangani figur-figur besar berpengalaman. FPBN 2019 akan berlangsung 17-25 Februari, di KEK Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tema yang diangkat dalam FPBN 2019 ‘The Precious Culture of Mandalika’. Total ada 9 sub event yang ditampilkan. Kontennya beragam, ada religi, budaya, sport tourism, hingga kuliner.

“Komposisi FPBN 2019 lebih bagus. Tata waktunya juga diatur sedemikian rupa. Semua porsi ideal. Jadi, event tahun ini harus jadi destinasi wisata utama. Sensasinya pasti luar biasa. Sebab, semua ditagani oleh figur besar sarat pengalaman dan prestasi,” ungkap Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa, Senin (28/1).

Festival Pesona Bau Nyale 2019 dipegang oleh tim kurator handal milik CoE 2019 Kemenpar. Mereka adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Ada Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono yang menilai Media Value. Ada juga Taufik Rahzen yang kuat di Cultural Value.

Ada juga nama Jacky Mussry yang menjadi pakar Commercial Value. Koreografer kenamaan Indonesia Denny Malik juga dilibatkan. Penilaian tentang kostum diserahkan kepada Dynand Fariz, pencetus Jember Fashion Carnival. Berikutnya adalah Eko ‘PeCe’ Supriyanto, yang sukses menangani opening ceremoy Asian Games 2018. Eko PeCe juga pernah menjadi koreografer diva dunia Madonna. Tim kurator lainnya adalah Denny Malik dan Samuel Wattimena.

“FPBN 2019 event yang besar. Perkembangannya juga sangat cepat. Selalu ada hal baru yang disajikan dan menjadi experience terbaik bagi wisatawan. Hal positif ini tidak lepas dari tim kurator yang dimiliki oleh Kemenpar. Mereka ini bersinergi dengan daerah untuk menelorkan karya-karya yang spektakuler,” jelas Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani.

FPBN 2019 akan mencapai puncaknya pada 24-25 Februari. Diprediksi pada hari-hari tersebut Bau Nyale atau cacing laut akan muncul. Menariknya lagi, keputusan ini didasarkan atas kesepakatan bersama pemangku adat, budayawan, tokoh agama dan masyarakat, hingga komunitas di wilayah Pujut.

“FPBN 2019 jauh lebih tertata. Tidak ada dualisme penentuan tanggal keluarnya Bau Nyale. Pada event tahun kemarin masih ada perbedaan tafsir. Semoga kesamaan persepsi ini membawa sisi positif bagi FPBN 2019. Sebab, content yang disiapkan oleh para tim kurator itu sangat menarik,” tegas Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi.

Ritual panjang dilalui sebelum menentukan tanggal keluarnya Bau Nyale. Ada acara Sangkep Warige yang didahului ritual para pemangku adat. Berikutnya, baru penentuan tanggal keluarnya Bau Nyale. Tata waktu ini mengacu kalender Sasak, yaitu setiap tanggal 20 bulan 10.

Melihat solidnya komposisi FPBN 2019, apresiasi diberikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.

“Kami memberikan apresiasi atas persiapan yang dilakukan jelang FPBN 2019. Semuanya tampak rapi. Hal ini menjadi bukti betapa solidnya semua elemen untuk memajukan pariwisata NTB. FPBN ini event besar dengan content terbaik. Selain atraksi, NTB memiliki aksesibilitas dan amenitas luar biasa. Silahkan datang ke Mandalika, enjoy NTB,” tutup Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *