Dongkrak Wisata Lampung Lewat Krui Pro 2019

oleh -872 views
oleh

PESISIR BARAT – Bupati Pesisir Barat, H Agus Istiqlal memang pandai membaca peluang mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman). Tahu wilayahnya memiliki pantai bagus dengan ombak yang disukai para peselancar, bahkan kabarnya menandingi pantai Hawai yang sudah mendunia, Agus pun memanfaatkan itu dengan menggelar kejuaraan internasional World Surfing League (WSL) “Krui Pro”. Terbukti kejuaraan surfing tingkat dunia ini dari tahun ke tahun mampu mendatangkan wisman secara signifikan.

Semenjak menjabat sebagai Bupati Pesisir Barat, Agus memang langsung membenahi potensi wisata pantai. Selain meningkatkan sarana prasarana, ia juga mulai membangun sumber daya manusia (SDM) yang sadar akan potensi wisata pantai mereka. “Alhamdulillah bupati kami sangat mendukung kami dalam menggelar Krui Pro 2019 ini. Mungkin karena beliau sudah membuktikan sendiri manfaat dari kegiatan ini bagi sektor pariwisata. Dan memang dengan adanya Krui Pro kunjungan wisman ke Lampung meningkat tajam, khususnya untuk wilayah Pesisir Barat,” ujar Anggi Yuhista, Panitia Penyelenggara WSL Krui Pro 2019 saat berbincang, Minggu (28/4) malam.

Anggi Yuhista, menyatakan terdapat dua dampak positif dari terselenggaranya Krui Pro, yakni dampak langsung dan setelah acara. Dampak langsungnya adalah mampu memutar roda perekonomian di daerah sekitar mulai dari penerbangan, transportasi baik menuju ke lokasi maupun tranportasi lokal berupa penyewaan sepeda motor, hidupnya pedagang-pedagang lokal, penginapan dan rumah makan berkembang, dan lain-lain karena mendatangkan peserta dari mancanegara. Sedangkan dampak sesudah event tentu dapat meningkatkan kunjungan pariwisata.

“Para surfer itu maniak. Mereka mengejar ombak, kalau tahu suatu wilayah memiliki ombak bagus, mereka akan datangi. Dan Krui Pro ini disiarkan media baik melalui streaming maupun media tv internasional. Jadi para surfer tahu bahwa pantai kami memiliki ombak bagus, mereka pun datang ke sini,” ujar Anggi.

Ditambahkan Anggi Krui Pro sudah terbukti mampu mendatangkan wisman berlipat kali. “Menurut data dinas pariwisata, sejak adanya event ini kunjungan wisman meningkat luar biasa. Tahun 2016 kunjungan wisman hanya 15.389, lantas meningkat tahun 2017 berjumlah 31. 377 wisman. Kemudian tahun 2018 catatan sampai akhir September berjumlah 225.594 wisman. Dan tentu ini meningkat terus karena belum tahu berapa data terbaru sampai akhir 2018,” ujar Anggi.

Sementara itu Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar
Dwisuryo Indroyono Soesilo mengatakan Kemenpar memberi dukungan kegiatan Krui Pro ini karena tahu potensi wisata pantai ini mampu mendongkrak kunjungan wisman.

Lomba selancar Krui Pro 2019 ini sendiri berlangsung dari 29 April Sampai 4 Mei 2019. Untuk kedua kalinya Kemenpar mendukung Krui Pro. Tahun 2018 lalu Kemenpar juga dukung Krui Pro 1500 Series. Dan Tahun 2019 ini Kemenpar juga beri dukungan, terlebih serinya meningkat jadi 3000. Angka 1500 dan 3000 ini merupakan skor kegiatan Surfing Series International yg digelar World Surf League (WSL). Berarti tahun 2019 Krui Pro naik kelas dari Series 1500 menjadi Series 3000.

“Saya dengar bupati akan menaikan lagi, Krui Pro tahun 2020 ditarget menjadi Krui Pro 6000 Series. Berarti, hadiahhya juga semakin besar. Ini luar biasa” kata Indroyono.

Krui Pro 3000 Series 2019 ini diikuti 137 peselancar dari 23 negara, diantaranya 30 peselancar perempuan. Disamping itu ada sekitar 500 wisman supporters. Ikut pula peselancar2 Indonesia yg tengah bersiap mengikuti SEA Games Manila 2019. “Untuk pertama kalinya Selancar dilombakan di SEA Games dan tahun 2020 nanti selancar akan dilombakan dalam Olimpiade Tokyo,” kata Indroyono.

Ditambahkan Indroyono, peselancar itu memiliki karakter unik. Mereka tidak terlalu butuh penginapan mewah, yang terpenting mereka bisa berlama-lama menikmati pantai dengan berselancar. “Mereka bisa tinggal seminggu bahkan lebih. Nah selama mereka tinggal ini akan memberi manfaat bagi penduduk lokal. Mereka akan menghabiskan uang mereka untuk kebutuhan sehari-hari mereka selama di sini. Jadi roda perekonomian berputar,” ujar Indroyono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *