Dorong Pergerakan Ekonomi, Kemenparekraf Dukung Jogja Business Matching

oleh -401 views
oleh

YOGYAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi menggelar event Jogja Business Matching. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menjelaskan, Jogja Business Matching adalah event yang diselenggarakan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19.

“Event ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen untuk turut berperan aktif dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, melalui kegiatan yang efektif dan efisien dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” papar Vinsensius Jemadu, Selasa (23/2/2021).

Pria yang karib disapa VJ itu melanjutkan, event ini merupakan satu dari empat rangkaian event business matching yang diselenggarakan oleh Media Info Wisata di tahun 2021. Setelah Yogyakarta akan menyusul event berikutnya di Surabaya pada bulan Juni, Bandung pada bulan Agustus dan Jakarta pada bulan Oktober.

“konsep hybrid dipilih untuk meningkatkan efektivitas event. Event ini akan mempertemukan para seller seperti hotel, travel agent, pengelola obyek wisata, pusat oleh-oleh, badan promosi pariwisata dengan para buyer di Yogyakarta,” papar VJ.

VJ berharap kegiatan ini dapat mendorong peningkatan transaksi bisnis sekaligus menjembatani hubungan kerja sama antara para seller dan buyer. “Jogja Business Matching juga akan diikuti dengan kegiatan famtrip yang diikuti oleh para seller dan buyer di berbagai obyek wisata di Yogyakarta. Hal ini sebagai upaya untuk mendorong promosi destinasi wisata di Yogyakarta, terlebih di masa pandemi melalui konsep local tourism dan media exposure,” tutur dia.

Di sisi lain, Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf/Baparekraf menambahkan, event ini akan diselenggarakan pada 23-24 Februari 2021. Mengambil tempat di Hotel Royal Ambarrukmo, event ini ditarget melibatkan sekitar 30 corporate, 100 buyer secara offline, 70 travel agent dengan nilai transaksi diharapkan tembus Rp900 juta.

“Event ini nantinya akan diselenggarakan melalui aplikasi zoom meeting dan disiarkan secara live streaming,” kata Taufik. Dikatakan Taufik, sebagai bagian yang tak terpisahkan untuk menggerakkan roda perekonomian di masa pandemi, event ini diharapkan mendorong kegiatan direct selling sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor pariwisata.

Taufik juga berharap event ini dapat meningkatkan networking atau kerja sama bisnis di antara para seller dan buyer. “Kami juga berharap event ini mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19 dan mendorong promosi wisata Yogyakarta,” tutur dia.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *