Dukung Kemenpar Dan Sulawesi Utara, MarkPlus Siap Kawal Pariwisata

oleh -1,526 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID – Tidak ada yang meragukan kekayaan yang dimiliki Kota Manado. Ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini memiliki segalanya. Baik nature maupun culture. Manado juga menjadi menjadi daerah tujuan wisatawan mancanegara. Hal ini yang mendasari hadirnya kantor ke-2 MarkPlus Center For Tourism and Hospitality di Manado, setelah Ubud, Bali.

Hal tersebut disampaikan Founder dan Chairman MarkPlus Inc, Hermawan Kertawijaya, dalam peresmian kantor MarkPlus Center For Tourism and Hospitality, di Rumah Alam Manado, Selasa (11/12). Peresmian dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Marketing senior Indonesia ini juga meminta Manado untuk menerapkan formulasi 3A yang digagas Menteri Pariwisata Arief Yahya. Bahkan, Hermawan memuji Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sudah sukses memperkenalkan formulasi 3A – atraksi, amenitas, aksesibilitas.

“Keindahan alam itu bukan hanya mengenai destinasi. Tanpa 3A, nggak akan jadi itu destinasi pariwisata. Ini Pak AY luar biasa karena sudah memperkenalkan formulasi 3A. Formulasi yang memang WOW,” puji Hermawan.

Formulasi 3A ini sudah diterapkan dibanyak destinasi. Dan terbukti mampu meningkatkan wisatawan. Keberhasilan Menpar memperkenalkan 3A, turut berperan terhadap keberhasilan Humas Kemenpar menjadi yang terbaik.

“Pak Arief itu pegang apapun oke. Karena, selalu strategik. Selalu tahu bagaimana memanfaatkan Teknologi dan Regulasi di tingkat nasional. AY membuka Bali, sekarang pindah ke Manado, Babel dan Jabar,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Hermawan dengan tegas menyatakan Manado sangat kaya. “Apa yang tidak dimiliki Manado. Nature dan culturenya sangat bagus. Manado juga menjadi destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan selain Bali. Khususnya wisatawan Tiongkok,” paparnya.

Namun, HK – sapaan akrabnya, juga membeberkan ada faktor lain yang harus diperhatikan Manado.

“Manado harus siap dengan hospitality dan memiliki sustain tourism. Karena, hospitality ini yang akan mengikat wisatawan. Di Bali mereka merasa nyaman. Bagaikan rumah sendiri. Karenanya, Manado juga harus menyiapkan hospitality,” papar HK.

Dijelaskan HK, MarkPlus siap mendukung hal tersebut. Caranya melalui seminar. Yang diangkat adalah tourism discussion, North Sulawesi Now: China Tourism and Beyond.

“Mengapa diskusi ini mengangkat tentang wisatawan China? Karena Manado adalah tujuan utama para wisatawan asal China. Manado paling banyak dikunjungi setelah Bali. Kita siap memberikan gambaran bagaimana hospitality yang harus diterapkan bagi wisatawan China. Hal serupa pernah kita lakukan di Bali dan disambut antusias. Manado pun harus melakukan hal yang sama,” katanya.

Lebih dari, HK juga berharap kehadiran MarkPlus Center For Tourism and Hospitality bisa memberikan banyak manfaat bagi sektor pariwisata Manado, juga Sulawesi Utara.

“MarkPlus hadir untuk ikut mendukung Pariwisata yang sesang menggeliat. Bagaimana caranya? MarkPlus akan melakukan Pelatihan, Sertifikasi, Riset, Event , Consulting dan sebagainya. Tujuannya untuk mendukung perkembangan pariwisata. Khususnya di Manado,” katanya.

HK menambahkan, semakin diliriknya sektor pariwisata, membuat Manado dengan segala kearifan lokal dan keunggulannya harus terus berbenah. Manado tidak bisa hanya memperkenalkan Bunaken sebagai lokasi diving dengan souvenir dan kulinernya. “Nature, culture dan man made harus dimanfaatkan,” katanya.

Terlebih akses udaranya semakin terbuka lebar. Aksesibilitas kini bukan masalah bagi Manado. Sejak dipelopori Lion Group, jalur udara Manado di Bandara Sam Ratulangi kian berkembang. Hingga memiliki penerbangan intermasional ke sejumlah negara. Termasuk Tiongkok. Pertumbuhan yang membuat amenitas di Manado makin lengkap.

Formulasi 3A yang diusung Menpar, juga sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo. Dalam akun Instagramnya, Presiden menegaskan ingin mendatangkan banyak wisatawan mancanegara.

“Untuk itu, kita memperbaiki fasilitas infrastruktur, landasan pacu bandara diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki. Tidak hanya itu, hotel dan lain-lain turut dipersiapkan,” tulisan Presiden dalam akun pribadinya.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan jika pertumbuhan sektor pariwisata sangat tergantung pada faktor 3A, aksesibilitas, atraksi, dan amenitas.

“Faktor 3A sangat mempengaruhi pariwisata dan kenyamanan wisatawan. Bagaimana akses untuk mencapai destinasi, bagaimana penginapan atau amenitas yang tersedia, juga seperti apa atraksi yang bisa mengikat wisatawan,” paparnya.

Menurut Arief, Manado sudah memiliki faktor 3A yang lengkap. “Dan kehadiran MarkPlus akan membuat sektor pariwisata Manado semakin melesat,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *