Dukung KJRI Osaka, Kemenpar Tebar Pesona di Indonesia-Japan Festa

oleh -694 views
oleh

JAKARTA – Pasar wisatawan Jepang selalu menggoda untuk bisa jaring masuk ke Indonesia. Potensinya besar dengan daya beli yang kuat. Hal ini membuat pemerintah Indonesia semakin memperkuat berbagai promosi pariwisata di Negeri Sakura tersebut. Salah satunya dengan menggelar Indonesia-Japan Festa di Osaka Jepang pada 5-6 Oktober 2019.

Event ini merupakan besutan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka. Kementerian Pariwisata ikut berpartisipasi di acara tersebut.

“Pasar wisatawan Jepang ini potensinya besar. Banyak negara yang berebut masuk di dalamnya. Makanya kita selalu berusaha melakukan promosi di Jepang disetiap kesempatan. Salah satunya mendukung acara yang dilaksanakan oleh KJRI Osaka,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya,” Kamis (26/9).

Pada event ini, Kemenpar begitu serius menggarap berbagai persiapannya. Bukan hanya tampilan booth, konsep yang menarik pun disiapkan secara detail. Kemenpar sendiri akan bergabung bersama booth Garuda Indonesia. Keduanya akan berkolaborasi untuk bisa menaklukan wisatawan Negeri Matahari tersebut.

Rencananya di booth Kemenpar nantinya akan menyajikan berbagai keunggulan pariwisata Indonesia. Dari mulai destinasi super prioritas, hingga program Hot Deals Batam. Selain itu Kemenpar juga menampilkan berbagai seni budaya NTT serta lainnya. Berbagai souvenir menarik berlogo Wonderful Indonesia pun disiapkan untuk memanjakan pengunjung.

“Dengan promosi ini diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan untuk mendukung pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Karena dengan maintenance yang baik dan terus menerus tentunya pariwisata Indonesia semakin membekas di hati wisatawan Jepang,” ungkap Nia.

Hadirnya Kemenpar di ajang ini tentunya juga tanpa sebab. Ajang ini cukup strategis. Tahun lalu saja, ajang ini mampu mendatangkan 5.000 pengunjung yang berasal dari Osaka dan sekitarnya.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2018, jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia mengalami penurunan 7,52% dibanding tahun 2017. Jumlah wisatawan Jepang selama 2018 mencapai 530.171 wisatawan padahal Kemenpar menargetkan angka kunjungan sebesar 595.000 wisatawan. Sementara itu, pada 2017 jumlah realisasi wisatawan Jepang mencapai 573.310 wisatawan.

Sekali berkunjung, wisatawan Jepang pada umumnya menghabiskan waktu 6 hingga 7 hari. Menurut hasil Passenger Exit Survey (PES) Kemenpar tahun 2016, mereka rata-rata mengeluarkan bujed USD 1,013 per kunjungan.

“Latar belakang ini menjadi pendorong Kemenpar untuk meningkatkan berbagai upaya promosi pariwisata Indonesia secara lebih masif di Negeri Sakura. Ditambah lagi, tahun ini Kemenpar menargetkan 720.000 kunjungan wisatawan asal Jepang,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II, Kemenpar Ardi Hermawan.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, event ini merupakan kesempatan baik untuk memasarkan destinasi wisata Indonesia kepada para wisatawan Jepang. Menpar berharap ajang ini dapat menghasilkan potensi pertambahan jumlah wisman Jepang pada tahun 2019. Sehingga pada akhirnya menghasilkan keuntungan ekonomi yang menjanjikan bagi berbagai pelaku industri pariwisata nasional.

“Kita punya destinasi prioritas yang bisa kita pasarkan sebagai destinasi baru bagi market Jepang. Begitu juga Batam dan Bintan. Karena kesukaan orang Jepang itu main golf, pantai, dan budaya. Soal golf, mereka sangat senang. Batam dan Bintan memiliki itu semua. Semua peluang harus kita maksimalkan sehingga tren kunjungan wisatawan Jepang kembali meningkat,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *