Experience Terbaik Menikmati Warna Warni Sunset Danau Toba Melalui Spot Tigarihit

oleh -496 views
oleh

SIMALUNGUN – Destinasi Super Prioritas Danau Toba menawarkan warna warni experience terbaik menikmati sunset. Spotnya berada di Desa Wisata Tigarihit. Kampung warna warni ini bahkan sudah dilaunching pada Senin (17/8). Sepekan setelah diaktivasi, gema brandingnya diperkuat melalui Rapat Koordinasi Pengembangan Desa Wisata Danau Toba, Kamis (27/8).

Rapat Koordinasi Pengembangan Desa Wisata Danau Toba digulirkan di Hotel Inna Parapat, Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Sumatera Utara. Cakupan implementasinya menyasar desa wisata di zona Utara kawasan Danau Toba. Selain Simalungun, ada juga Samosir, Karo, dan Dairi. Semakin strategis, agenda ini menjadi panggung kampanye Kampung Warna Warni Tigarihit.

“Kalau ingin menikmati sunset Danau Toba dengan sensasi berbeda, silahkan datang ke Tigarihit. Sebab, ada banyak experience yang bisa dinikmati wisatawan di Tigarihit. Terlebih Tigarihit itu sangat eksotis dan instagramable dengan warna warni unik bangunannya,” ungkap Ketua Pokdarwis Kampung Warna Warni Tigarihit Mieke Wijaya Sinaga, Kamis (27/8).

Secara geografis, Kampung Warna Warni Tigarihit ada di Girsang Sipangan Bolon. Sangat instagramable, kampung ini dipenuhi rumah-rumah penduduk dengan warna warni cerah bangunannya. Komposisinya sangat unik dan menarik. Spektrumnya semakin menakjubkan manakala beradu indah dengan sunset khas Danau Toba. Nuansa romantis muncul manakala lampu warna warni ikut berkedip di malam hari.

“Tigarihit spot terbaik menikmati sunset di Danau Toba. Posisinya berada di atas dengan view langsung menghadap ke sisi barat. Pokoknya tanpa halangan. Lalu, saat melihat ke bawah ada warna warni yang dimunculkan melalui bangunan rumah penduduk,” ujar Mieke.

Tigarihit memiliki 55 rumah yang dicat mencolok warna warna. Komposisi warna pembentuknya terdiri, kuning, hijau, biru, dan merah muda. Warna warni ini semakin menyala di malam hari karena terdapat 25 titik lampu. Kemeriahannya sudah terlihat sejak pintu masuk dengan beragam warna payung yang digantung. Payung-payung tersebut tetap dikombinasi dengan warna warni lampu. Ada juga lukisan Mural dengan tema beragam dan kental dengan budaya lokal.

“Destinasi ini sangatlah potensial. Kami juga memiliki beragam atraksi yang bisa dinikmati wisatawan selama berada di sini. Yang jelas, ada banyak experience yang bisa dieksplorasi oleh wisatawan. Kami yakin mereka puas, apalagi masyarakat di sini ramah. Kami sangat mengerti dan menerapkan excellent service,” kata Mieke lagi.

Menawarkan atraksi terbaik, wisatawan bisa menikmati Tor Tor Sombah Simalungun di sini. Tor Tor Sombah Simalungun sebelumnya sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Oleh masyarakat Simalungun, Tor Tor Sombah dianggap sakral. Tari ini diperuntukan bagi penyabutan tamu raja. Musik pengiringnya adalah Gual Parahot-Parahot, Gonrang Sipitu-Pitu, Mingmong, dan Sarunei.

Pada moment tertentu, wisatawan juga bisa menikmati aksi Barongsai di sini. Kehadiran Barongsai jadi simbol pluralisme dan toleransi atas beragam kemajemukan masyarakatnya. Sembari mengeksplorasi beragam warna indah tersebut, wisatawan bisa menikmati beragam kuliner khas. Sebut saja, Tombur, Arsik, Kue Itak Burgur, hingga Kassang Tigarihit. Untuk minumannya Kopi Simalungun Sigarar Utang.

“Kampung Warna Warni Tigarihit menjadi paket lengkap berlibur. Spotnya sangat instagramable, lalu atraksi dan kulinernya luar biasa. Beragam experience terbaik ini wajib dicoba. Apalagi, destinasi ini juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jadi, semua aman dan nyaman,” terang Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Santosa Sungkari.

Semakin lengkap, Kampung Warna Warni Tigarihit juga dilengkapi dengan homestay. Jumlahnya ada 13 homestay dengan banderol Rp200 Ribu/Malam. Harga tersebut sudah termasuk makan dan aktivitas di destinasi. Homestay tentu semakin menarik, apalagi Kementerian PUPR berencana merenovasi sekitar 27 rumah di sana.

“Dengan potensi besarnya, Kampung Warna Warni tinggal menyempurnakannya melalui paket wisata. Dengan begitu, semuanya akan semakin riil. Mereka bisa bersinergi dengan TA/TO hingga pengelola destinasi lain untuk memperkaya dan menaikan daya tawar pasar,” tutup Direktur Pengembangan Destinasi Regional Oni Yulfian.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *