Festival Barongsai 2019 Jadi Ajang Meraup Wisman

oleh -940 views
oleh

TANJUNG BALAI KARIMUN – Festival Barongsai 2019 menjadi event yang sangat ideal untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Sebab, 50% tim peserta berpaspor asing. Event juga berpotensi mendapatkan wisman dari supporter masing-masing negara.

Genderang Festival Barongsai 2019 ditabuh Jumat (26/4) malam. Event ini akan berlangsung hingga Sabtu (27/4). Lokasi festival ada di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Festival ini diikuti 14 tim dari 3 negara. Peserta mancanegara terdiri dari 7 tim. Rinciannya, komposisi 3 tim asal Singapura dan 4 tim berpaspor Malaysia. Slot domestik diisi oleh 7 tim dari wilayah Kepri.

“Festival Barongsai 2019 potensial untuk tari wisman. Slot peserta asing naik 20% dari tahun lalu. Tim mancanegara sekarang diberi kuota 50%. Ini otomatis berpengaruh pada pergerakan wisman. Untuk branding dilakukan jauh hari. Karimun juga terkoneksi langsung dengan Malaysia dan Singapura,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kepri Boeralimar, Jumat (26/4).

Festival Barongsai 2019 mampu menarik kunjungan sekitar 70 orang wisman. Sebab, setiap tim terdiri dari 10 orang peserta dan slot asing berjumlah 7 tim. Jumlah tersebut diperkirakan semakin menggelembung. Setiap tim rata-rata membawa serta 10 orang keluarga, kerabat, dan sahabatnya.

Bila komposisi tersebut digabungkan, tim peserta Festival Barongsai 2019 mampu memberikan input 140 orang wisman. Angka kunjungan wisman sepanjang penyelenggaraan Festival Barongsai 2019 akan terus naik. Sebab, ada wisatawan umum asal Malaysia dan Singapura yang sengaja datang ke Coastal Area. Jumlah ini berpotensi surplus besar, apalagi target kunjungan wisman festival tahun ini hanya 150 nama.

“Penyelenggaraan Festival Barongsai selalu menarik. Kami optimistis tahun ini respon lebih besar akan diperlihatkan publik. Tata waktu penyelenggaraan festivalnya juga di akhir pekan. Ada banyak warga Malaysia dan Singapura yang berkunjung ke Karimun. Secara umum, pergerakan wisatawan akan tinggi di festival tahun ini,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

Digelar pada akhir pekan, Festival Barongsai selalu suskes menarik kunjungan wisatawan secara umum. Pada Festival Barongsai 2018, pergerakan wisatawan mencapai 4.500 orang selama 2 hari event. Ledakan wisatawan hingga 3.000 orang terjadi pada hari ke-2. Wisman yang hadir saat itu didominasi Singapura dan Malaysia. Mereka membaur bersama wisnus dan lokal.

“Festival Barongsai selalu menarik perhatian publik mancanegara. Wisatawan juga mendapatkan info lengkap berupa narasi. Jadi pengunjung tahu maksud dari pertunjukan Barongsainya. Dengan beragam kenyamanan yang diberikan, event Festival Barongsai 2019 akan berpengaruh positif bagi pergerakan wisman,” jelas Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.

Mengacu pergerakan wisman di Tanjung Balai Karimun, destinasi ini dikunjungi 84.718 orang sepanjang 2018. Digelar Maret, Festival Barongsai 2018 memberikan impact positif. Sepanjang Maret 2018, arus dari wisman mencapai 8.337 orang. Jumlah tersebut naik 10,8% dari periode bulan sama tahun sebelumnya. Sebab, arus wismannya hanya 7.526 orang pada Maret 2017.

“Festival Barongsai selalu memberi pengaruh positif bagi pergerakan wisman. Selain itu, ada value besar berupa ekonomi. Nilai ekonomi seperti inilah yang selalu dirasakan langsung oleh masyarakat. Kami juga yakin, pegerakan wisatawan Malaysia dan Singapura semakin positif“ papar Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.

Pergerakan wisatawan asal Malaysia dan Singapura memang positif sepanjang 2018. Untuk wisatawan asal Negeri Jira Malaysia mencapai 47.079 orang. Pergerakan wisatawan asal Singapura mencapai 31.571 orang. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerangkan, event dengan warna kuat budaya selalu menjadi daya tarik pariwisata Tanjung Balai Karimun.

“Potensi besar pariwisata dimiliki Karimun. Selain alamnya, budaya di sana juga sangat eksotis. Event budaya seperti Festival Barongsai ini selalu menarik bagi wisatawan Malaysia dan Singapura. Selain itu, Karimun juga kaya kuliner. Wisatawan juga semakin nyaman dengan status terbaik sebagai destinasi wisata halal,” tutup Menpar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *