Festival Bau Nyale 2019 Jadi Kunci Kebangkitan Pariwisata NTB

oleh -1,367 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, LOMBOK – Persiapan Festival Bau Nyale 2019 terus dimatangkan. Event yang dihelat 17-25 Februari dinilai penting. Pasalnya, menjadi kunci kebangkitan pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). Dan akan memulihkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Untuk memastikan event berjalan soektakuler, Tim Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara.

Penanggung Jawab CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, kedatangannya untuk memastikan rangkaian event Festival Bau Nyale 2019 sesuai dengan yang diagendakan. Tercatat, ada 10 kegiatan utama yang ada dalam rangkaian Festival Bau Nyale 2019.

“Kita harus pastikan persiapannya matang jauh-jauh hari. Sebab akan dipromosikan besar-besaran. Jadi agenda harus sudah dipastikan, tidak berubah-ubah,” ujar Esthy, Jumat (25/1).

Adapun 10 agenda tersebut antara lain Mandalika photo Contest (17-23 Februari), Surfing Contest di Pantai Gerupuk (17 Februari), Pengelolaan Desa Wisata Mandalika (18 Februari), Peresean di Pantai Seneq (19-23 Februari), dan Creative Dialog Kawasan Mandalika (21 Februari).

Kemudian ada Mandalika Berdzikir di Masjid Nurul Bilad Mandalika (22 Februari), Mandalika Fashion Carnival (23 Februari), Kampung Kuliner di Pantai Seger (24-25 Februari), Pemilihan Putri Mandalika di Praya (24 Februari), dan Malam Puncak Pesona Bau Nyale di Pantai Seger (24-25 Februari).

“Dengan adanya informasi agenda yang jelas, akan memudahkan wisatawan mengatur jadwal bila ingin datang ke Festival Bau Nyale 2019,” tutur Esthy.

Untuk gelaran tahun ini, lanjut Esthy, pihaknya juga memanfaatkan untuk sosialisasi terkait dengan Zero Waste. Kebetulan, program Zero Waste juga menjadi program unggulan NTB saat ini.

“Di festival itu kita akan adakan kampanye terkait zero waste. Kita akan hadirkan duta zero waste,” ungkap Esthy.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi langkah-langkah yang dilaksanakan untuk melancarkan acara Festival Bau Nyale tahun ini. Namun, dia juga tetap mengingatkan terkait ciri khas NTB dengan wisata halalnya.

“Event ini adalah event nasional, terkait potensi pariwisata di seluruh Indonesia, yang tentunya mempunyai destinasi pariwisata yang indah, kita tetap memiliki keunggulan. Kita punya ciri khas yaitu halal destination yang menjadi nilai lebih kita,” ungkap Ummi Rohmi didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTB M. Lalu Faozal.

Faozal menambahkan, Festival Bau Nyale 2019 ini disosialisasikan secara maksimal. Baik melalui media televisi nasional dan juga memanfaatkan media sosial.

“Kita dalam event ini memanfaatkan para pengguna media sosial. Kita jug akan buatkan sejenis kompetisi di media sosial untuk promosi. Sistemnya para pengguna media sosial membuat postingan terkait event Bau Nyale, bagi postingan yang banyak like, share dan komentarnya kita akan berikan hadiah,” ungkapnya.

Faozal menargetkan pengunjung event ini hingga 1,5 juta wisatawan nusantara (wisnus). Sedangkan untuk target wisman masih didorong dengan cara berkomunikasi, serta berbagi informasi dengan para penggiat dan pengusaha pariwisata beserta organisasinya.

Faozal juga mengungkapkan, masalah sampah adalah salah satu yang disoroti dalam setiap festival. Karena itu dalam Festival Bau Nyale tahun ini, Kemenpar bersama Dispar NTB akan menggandeng Bank Sampah.

“Kita akan berdayakan Bank Sampah dalam acara tersebut dan masyarakat sekitar. Kita akan menyediakan kantong plastik sekali pakai untuk mengumpulkan sampah,” katanya.

Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, Festival Pesona Bau Nyale memang merupakan menu wajib bagi para traveler. Pasalnya, festival ini merupakan pesta kebudayaan yang berbeda dari festival atau event kebudayaan lain. Rangkaian acaranya selalu heboh.

“Gelaran Festival Pesona Bau Nyale pada bulan Februari 2019 mendatang masih dalam rangka recovery sektor pariwisata NTB. Kami masih terus mematangkannya bersama seluruh stakeholder pariwisata lainnya. Semoga bisa berjalan dengan baik dan mendatangkan wisman ke NTB,” ujar Rizki didampingi Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauziyani.

Menurut Rizki, Festival Pesona Bau Nyale adalah festival yang menyatu dengan nilai-nilai luhur budaya masyarakat Sasak Lombok. Festival ini secara turun menurun berlangsung dan lestari di tengah masyarakat Sasak. Bukan hanya sekedar menangkap cacing laut, tapi festival ini mengandung filosofi yang luar biasa.

“Ada sejarah, kebudayaan, religi dan nilai kearifan lokal yang sarat akan pesan moral dan sosial dari festival ini, tidak sekedar festival atau pesta kebudayaan biasa,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya bahkan menilai Festival Bau Nyale merupakan event unik dan exotik. Sebuah tradisi masyarakat Lombok yang telah mendunia. Bahkan selalu menjadi menu wajib bagi banyak wisatawan. Rangkaian eventnya pun selalu menarik untuk disaksikan.

“Kalau berbicara mengenai Festival Pesona Bau Nyale saya sudah tidak perlu panjang lebar menceritakannya. Sudah pasti keren. Festival yang selalu menjadi incaran wisatawan. Nah mumpung masih ada waktu bisa dijadwalkan dari sekarang. Siapa tau dapat tiket promo murah,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *