Festival Crossborder Bikin Pedagang Aruk Makin Bergairah

oleh -1,057 views
oleh

ARUK – Digelarnya kembali Festival Crossborder Aruk 2019 membuat pedagang sekitar venue semakin bergairah. Sebab, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk Sajingan kebanjiran wisatawan. Festival Crossborder Aruk 2019 edisi II, resmi dimulai, Sabtu (30/3). Event ini akan berlangsung hingga 31 Maret.

Pada edisi kali ini, Festival Crossborder Aruk menghadirkan penyanyi dangdut Juwita Bahar dan Tika Zeins.

Sejak awal, PLBN Aruk yang menjadi venue sudah diserbu pengunjung sejak pagi. Mereka nampak antusias melihat bazaar dan beragam pameran yang dihadirkan di event itu.

“Kami sangat menantikan Festival Crossborder Aruk 2019. Sebab, beragam agenda Kemenpar di Aruk selalu bisa menghadirkan banyak pengunjung. Kehadiran pengunjung memberikan pengaruh besar. Pendapatan saya naik. Jumlahnya sangat besar,” ungkap Penjual Minuman Natalius Nando, Sabtu (30/3).

Posisi venue Festival Crossborder Aruk 2019 sangat strategis. Sebab, berada di sekitar Lapangan Pasar Aruk. Mengacu edisi pertama event ini, Natalius mengaku omset penjualannya bisa naik 10 kali lipat. Dalam sehari, total transaksinya mencapai Rp1 Juta per hari. Padahal, pada hari normal rata-rata inkamnya hanya berada di kisaran angka Rp100 Ribu.

“Kami tentu gembira. Semoga Kemenpar lebih sering membuat event seperti ini di PLBN Aruk,” ujar Natalius.

Selain Natalius, berkah serupa juga ikut dirasakan Yogi Adrian yang membuka gerai makanan. Yogi mendapatkan pendapatan sekitar Rp4 Juta. Jumlah tersebut melonjak signifikan karena dalam keseharian rata-rata omsetnya hanya Rp1 Juta sehari. Gerai makanan milik Yogi Adrian menyajikan beragam varian khas dengan cita rasa nikmat.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung mengatakan, Festival Crossborder Aruk 2019 luar biasa.

“FC-Aruk 2019 sangat luar biasa. Selain menariknya konten, efek positif yang dihadirkan sangat besar. Impact ekonominya langsung dinikmati oleh masyarakat di perbatasan Aruk. Kondisi positif ini sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo. Sebab, pariwisata harus menghidupkan ekonomi crossborder,” kata Adella.

Digelar 2 hari, pendapatan masyarakat Aruk pun diprediksi semakin positif. Sebab, wisatawan asal Malaysia juga punya profil menjanjikan. Wisatawan Negeri Jiran rata-rata punya kemampuan spending USD139,01 per hari.

“Rapor ekonomi masyarakat otomatis akan besar. Cakupan lininya semakin lebar. Jumlah wisman yang masuk akan terus bertambah, apalagi besok ada Juwita Bahar,” tegas Adella.

Edisi pertama Festival Crossborder Aruk 2019 digelar 23-24 Februari. Event ini mampu menarik 4.154 wisman. Mereka menyeberang dari Serawak, Malaysia, melalui PLBN Aruk.

Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menjelaskan, animo besar selalu diberikan publik Negeri Jiran.

“Kami tentu gembira karena ada input ekonomi positif bagi masyarakat di perbatasan. Kenaikannya itu sangat besar. Hal ini memang sejalan dengan besarnya arus masuk wisatawan dari Malaysia. Kami selalu optimistis, event kali ini juga akan sukses besar. Artinya, potensi inkam yang diterima masyarakat akan lebih besar lagi,” jelas Sapto.

Menggerakan ekonomi dan menjadi sentra ekonomi, apresiasi diberikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menerangkan, masyarakat harus memanfaatkan momen Festival Crossborder Aruk 2019.

“Pariwisata selalu memberikan pendapatan besar. Ekonomi bergerak lebih cepat. Festival Crossborder Aruk 2019 ini harus dimanfaatkan masyarakat. Sebab, ini ladang bisnis menjanjikan,” tutup Menpar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *