Festival Imlek Bikin Lingga Makin Berwarna

oleh -1,868 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, LINGGA – Pariwisata Kabupaten Lingga sedang menggeliat. Selain sukses dengan Neptune Regatta Sail to Lingga, Kabupaten di Kepulauan Riau ini juga dibuat semarak dengan perayaan Imlek. Dipusatkan di Kawasan Pecinan Pancur, Kabupaten Lingga, event Festival Imlek Berwarna, Imlek Berbudaya sangat meriah. Kegiatan dilakukan, 7 hingga 9 Februari 2019.

Berbagai pertunjukan budaya mewarnai event tersebut. Uniknya bukan saja Barongsai yang tampil. Berbagai seni budaya Melayu pun hadir menghangatkan suasana. Pementasan tari Melayu, tari dari Vihara Pancur, atraksi Marawis serta paduan suara dari Gereja Pancur, berkolaborasi meramaikan acara.

Menurut Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati, festival ini untuk memaksimalkan potensi pariwisata di Lingga. Sebab, Lingga berada di daerah yang sangat strategis karena berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

“Saat Imlek masyarakat etnis Tionghoa Lingga yang saat ini bermukim di Singapura dan Malaysia pulang kampung. Dan, mereka selalu membawa sanak soudara dari Malaysia dan Singapura. Tentunya itu peluang untuk memperkenalkan pariwisata Lingga dengan suguhan atraksi wisata. Kami ingin menunjukkan jika perayaan Imlek di Lingga tak kalah heboh,” ujar Dessy yang didampingi Kabid Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Diana Tikupasang, Jumat (8/2).

Tak dapat dipungkiri, potensi budaya Tionghoa di Lingga sangat melimpah. Pasalnya kabupaten yang berjuluk Bunda Tanah Melayu ini memiliki sejarah panjang etnis Tionghoa. Bahkan, nama Lingga konon berasal dari pemberian para perantau Tionghoa.

“Ini merupakan potensi besar yang dimiliki Lingga. Penyebaran perantau etnis Tionghoa Pancur pun sangat luas hingga negeri tetangga. Mereka bisa menjadi agen promosi pariwisata Lingga. Selain itu jaraknya pun tak jauh dari Malaysia dan Singapura,” ucap Dessy.

Bagi Kabid Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Diana Tikupasang, kawasan Pancur, Lingga sangat menarik untuk dieksplorasi. Daerah ini menawarkan petualangan yang berbeda bagi wisatawan. Suasana khas kampung nelayan Melayu berpadu manis dengan nuansa Tionghoa. Terlebih pada saat Imlek, berbagai hiasan lampion menambah cantik suasana.

“Apalagi suasana senjanya. Sunset disini juara. Dengan pemandangan hilir mudik sampan nelayan yang beranjak pulang. Recommended banget buat traveler yang hoby foto. Ini potensi yang dapat mengundang wisatawan perbatasan datang,” ucapnya.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya meyakini jika potensi pariwisata Lingga sangat menjanjikan untuk menarik wisman khususnya di border area. Daerah ini relatif mudah dijangkau dari Malaysia maupun Singapura. Wisata baharinya tak perlu diragukan. Begitu juga wisata sejarahnya.

“Konsepnya selalu sama 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik lalu didukung dengan atraksi yang berstandar global untuk mengundang wisatawan datang. Itu semua harus didukung oleh komitmen kuat pemimpin daerahnya. Maka itu kita akan terus dorong Lingga dengan berbagai atraksi wisata untuk menjaring wisman datang,” pungkas Menteri asal Banyuwangi tersebut.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *