Festival Irau Pantai akan Mewarnai Belitung

oleh -1,413 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Event tahunan Festival Irau Pantai akan kembali digelar di Desa Butong Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Kegiatan berlangsung dua hari, tanggal 15-16 Desember 2018.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Festival Irau Pantai sudah digelar sejak tahun 2010. Dengan demikian, kali ini Festival Irau pantai memasuki tahun yang kedelapan.

Adapun makna irau pantai adalah irau degau dalam bahasa Belitong. Artinya, bersuara riang gembira beramai-ramai dengan rasa kebersamaan dan kekompakan. Dilakukan di sepanjang pantai, sambil melakukan aktivitas keseharian masyarakat seperti mancing, dan lain-lain.

“Tahun ini, Festival Irau Pantai diharapkan berlangsung lebih meriah. Sebab, kegiatan ini tidak lagi didanai sendiri menggunakan dana desa. Tetapi sudah terselenggara berkat bantuan dari Kemenpar,” ujarnya, Jumat (14/12).

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh menambahkan, dalam dua hari kegiatan akan ada beberapa acara yang bisa diikuti. Untuk tanggal 15 Desember akan diisi dengan lomba mancing bebulus dan mancing bekater. khusus mancing bekater, yang akan diperlombakan adalah mancing ikan kerisi yang sudah menjadi ikon kuliner Pantai Wisata Desa Burong Mandi.

“Sedangkan untuk tanggal 16 Desember, panitia akan menggelar acara hiburan berupa konser musik yang juga menghadirkan artis ibu kota,” ungkapnya.

Ikan kerisi Burong Mandi dikenal sebagai ikan dengan tingkat kesegaran yang baik, karena jarak mancing yang relatif dekat. Nelayan tidak perlu melaut dengan jarak jauh untuk mendapatkan ikan dengan warna nila keperakan itu. Sehingga, ketika dijual ke masyarakat, kondisinya masih sangat fresh.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, destinasi wisata bahari adalah keunggulan Indonesia. Banyak sekali wisata pantai dan sport diving maupun snorkeling yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Salah satunya pantai Pulau Menjangan yang masuk dalam Taman Nasional Bali Barat ini.

Arief menegaskan, sejauh ini wisatawan mancanegara (wisman) tertarik berkunjung ke Indonesia karena beragam potensi yang dimiliki. Antara lain berupa alam (nature) sebesar 35 persen, budaya (culture) 60 persen, dan manmade 5 persen.

“Potensi alam sebesar 35 persen harus kita kembangkan sebagai wisata bahari (marine tourism) 35 persen, wisata ekologi (eco tourism) 45 persen, dan wisata petualangan (adventure tourism) 20 persen. Di dalamnya termasuk geopark,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *