FestIval Pulau Penyengat Resmi Digelar, 14-18 Februari 2019

oleh -2,098 views
oleh

FestIval Pulau Penyengat Resmi Dibuka

Festival Pulau Penyengat resmi dibuka Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun di Balai Adat Pulau Penyengat, Tanjungpinang. Festival ini akan berlangsung mulai dari 14—18 Februari 2019. Festival ini diharapkan mampu menggenjot wisatawan, baik domestik dan mancanegara datang ke Tanjungpinang.

Selama acara Festival Pulau Penyangat akan banyak menyuguhkan perlombaan mulai dari pawai budaya, lomba gurindam 12, napak tilas sejarah, layar tancap, haul akbar dan tabliq akbar. Selanjutnya, lomba berbalas pantun, kompang kreasi, pentas seni, kuliner, lagu Melayu, berzanji, gasing, melukis, membatik, pukul bantal, layang-layang, komunitas pendongeng dan ditutup dengan penabalan gelar Datuk Setia Amanah kepada Wali Kota Tanjungpinang Syahrul.

Saat pembukaan, Gubernur Kepri disuguhkan penampilan gasing tradisional serta penandantanganan pelestarian budaya dan bazar kuliner dan aksesoris di Balai Adat. Nurdin mengatakan, selama pelaksanan Festival Pulau Penyengat dapat berjalan dengan baik. Dia meminta kepada seluruh panitia dan peserta agar tetap bersemangat selama perlombaan. Dengan adanya festival ini dapat menambah kunjungan wisatawan ke Kepri, khususnya Tanjungpinang.

“Saya harap festival ini menjadi kalender event tahunan. Tiap tahun digelar dengan semarak dan lebih baik,” ujar Nurdin.

Nurdin menyampaikan, dengan adanya festival membawa berkah kepada Pulau Penyengat dan Tanjungpinang. Dia menjelaskan, pemerintah terus berupaya menjadikan festival ini bertaraf nasional bahkan internasional. Pemerintah akan menata Pulau Penyengat lebih baik lagi agar semakin ramai dikunjungi wisatawan sehingga berdampak bagi perekoniman masyarakat. Nurdin juga merencanakan Pulau Penyengat sebagai Pulau Tahfiz.

“Semua orang tahu Pulau Penyengat karena pulau yang bersejarah, tentunya menjadi kebanggan bagi kita semua. Kita elokkan dan kemas lagi dengan baik agar menjadi lebih baik ke depan,” ujar Nurdin.

Wali Kota Tanjungpinang Syahrul mengatakan, Festival Pulau Penyengat semata-mata untuk mendukung sektor pariwisata. Namun, juga sebagai upaya untuk melestarikan tradisi yang sejatinya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjalanan tumbuh kembang masyarakat Tanjungpinang dari masa ke masa sejak abad yang lampau. Oleh karena itu, festival ini ke depan harus dikemas lebih menarik guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang.

“Pemerintah Kota Tanjungpinang terus melakukan inovasi penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat,” ujar Syahrul.

Menurut dia, untuk berwisata dan menyelenggarakan event nasional yang ada di Tanjungpinang membutuhkan waktu dan dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Syahrul mengusulkan Pulau Penyengat yang sudah ditetapkan sebagai budaya nasional menjadi warisan budaya dunia oleh Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) bisa memberikan keuntungan.

“Kalau ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tentu akan membawa keberuntungan bagi Indonesia. Status itu akan menegaskan kepada dunia internasional bahwa bahasa Melayu yang menjadi bahasa nasional atau bahasa Indonesia lahir di Pulau Penyengat ini,” kata Syahrul.

Syahrul berharap Kementerian Pariwisata menetapkan Festival Pulau Lenyengat masuk ke dalam 100 calendar of event dan memberikan dukungan nyata dan mempromosikan kegiatan ini agar lebih dikenal di dunia internasional. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihahak atas bantuan dan dukungan nyata yang telah diberikan untuk melestarikan budaya dan tradisi Melayu di Tanjungpinang khususnha di Pulau Penyengat,” kata Syahrul.

Koordinator Calendar of Event Kementerian Pariwisata RI Raseno Arya mengatakan, Festival Pulau Penyengat ini sudah masuk 100 calender event nasional terbaik. Dia menuturkan, Pulau Penyengat memang sangat luar biasa, kemungkin dunia internasional juga mengenalnya. Menurut dia, festival ini banyak memberikan dampak bagus buat masyarakat karena kalau dari sisi atraksinya sangat luar biasa dan banyak sekali.

“(Festival Pulau Penyengat) masuk 100 calendar of event Indonesia terbaik. Festival ini targetnya untuk menggenjot wisatawan mancanegara,” kata Raseno di Pulau Penyengat.

Dia menyampaikan, festival ini dapat dilaksanakan untuk wisatawan yang sangat luar biasa datang dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Raseno beraharap selama pelaksaan festival dapat dilaksanakan dengan baik. Raseno menilai Pulau Penyengat sekarang lebih indah dan bersih dibandingkan beberapa tahun silam.

“Kementerian Pariwisata akan terus mendukung dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Target wisatawan di Kepri dapat tercapai dengan event-event wisata ini. Kuliner tradisonal di sini juga enak-enak yang bisa diangakat sebagai event baru,” kata Raseno.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *