Festival Sape Sono Buat Takjub Wisatawan Asing

oleh -1,663 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, – Pemandangan unik tersaji di Stadion Raden Sunarto, Pamekasan, Madura, Sabtu (20/10/2018). Dengan digelarnya festival Sape Sono yang diikuti oleh 30 pasang sapi dari empat kabupaten yang ada di Pulau Garam tersebut.

Sape Sono sendiri ibarat fashion show. Namun jangan salah, untuk kali ini bukan wanita-wanita cantik yang berlenggak-lenggok di atas catwalk. Akan tetapi sepasang sapi perempuan yang sudah didandani dengan hiasan khas Madura.

Sape Sono sendiri menjadi salah satu daya tarik budaya yang masuk dalam rangkaian Kemilai Madura 2018. Hal itu pun bisa dibuktikan dengan hadirnya ribuan masyarakat Madura yang antusias menyaksikan pergelaran Sape Sono meski dibalut terik matahari yang begitu panas di Pamekasan.

Tidak hanya warga lokal yang ikut hadir menyaksikan budaya pergelaran unik tersebut. Akan tetapi turut juga hadir puluhan wisatawan asing. Kenneth Henry berserta anak dan istrinya adalah salah satu wisman yang turut menyaksikan. Wisman asal Australia itu mengaku takjub dengan pergelaran Sape Sono.

“Saya baru pertama kali datang ke Madura dan juga baru pertama kali melihat Sape Sono. Jujur saya takjub, Sapi yang biasanya berlari kesana kemari, bisa tenang dan berjalan dengan sangat-sangat anggun. Ini hal baru dan sangat menarik,” ungkap Henry.

Sape Sono sendiri seperti disampaikan Bupati Kabupaten Pamekasan, Badrut Tamam, memang menjadi salah satu pergelaran andalan didaerahnya. Kontes Sape Sono pun diharapkan bisa menjadi salah satu pergelaran terbaik di Jawa Timur.

“Kami ingin pariwisata disini, wisata yang berkeadaban, wisata kebudayaan, wisata yang sekaligus menjadi edukasi bagi seluruh mayarakat Pamekasan. Sape Sono punya filosofi sendiri dan itu diharapkan menjasi destinasi menghibur menyenangkan,” papar Badrut.

Harapan tinggi agar dunia wisata di Madura khususnya Pamekasan juga disampaikan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Salah satu yang mengharapkan, event-event di Madura bisa menjadi daya tarik wisman untuk datang juga disampaikan ketua Tp 100 Calender of Event (CoE) Kemenpar, Esthy Reko Pujiastuti.

“Madura khusunya Kabupaten Pamekasan memang memiliki banyak kebudayaan khas yang sangat-sangat menarik. Khususnya Sape Sono jelas ini unik, khas, dan menjadi ciri dari Kabupaten Pamekasan. Kami berharap pemerintahan di Kabupaten Pamekasan bisa mengemasnya dengan lebih baik dan menarik lagi,” papar Esthy. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *