Gawai Dayak ke-13 Sukses Tarik Ribuan Wisman

oleh -2,138 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Gelaran Gawai Dayak ke-33, 20-24 Mei 2018, sukses menarik wisatawan mancanegara. Yang membuat seru, perwakilan dari 4 benua ikut ambil bagian. Para duta mancanegara tersebut menampilkan seni budaya terbaiknya. 

Gawai Dayak ke-33, dipusatkan di Rumah Adat Radakng, Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak. Acara ini menjadi bagian dari perayaan syukur atas melimpahnya hasil panen selama setahun. 

Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sanggau, F Meron, para wisatawan membaur dengan warga lokal.

“Masyarakat mengucapkan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas panen padi yang melimpah. Kami juga dilimpahi banyak kemuliaan. Untuk itu, semua berkumpul di sini. Lebih spesial lagi karena event ini menjadi perhatian wisatawan. Mereka membaur bersama warga lokal,” ungkap Meron, Selasa (22/5).

Perayaan Gawai Dayak ke-33 berlangsung sangat meriah. Wisman pun dibuat larut. Wisman yang hadir berasal dari Amerika Serikat, Belgia, Australia, Filipina, juga Malaysia. Total wisman yang bergabung berjumlah sekitar 1.000 orang. Wisatawan Serawak, Malaysia, jadi donatur terbesar dengan 600 nama. Sedangkan wisatawan Australia yang datang berjumlah 24 nama, lalu ada tiga warga Amerika.

“Event ini luar biasa. Jumlah wisman yang berkunjung sekitar 1.000 orang. Untuk jumlah wisnus lebih besar lagi, hingga belasan ribu. Banyak sekali. Semua membaur tanpa sekat. Pokoknya luar biasa sekali. Event ini bisa menyatukan beragam latar suku dan bangsa di dunia ini,” terang Meron lagi.

Tema yang diusung tahun ini adalah ‘Melalui Gawai Dayak Kita Tingkatkan Soliditas dan Solidaritas Sosial’. Event dibuka dengan nuansa eksotis tarian Dayak Uud Danum dari Sintang. Mereka menonjolkan keindahan Kain Tenun Ikat Bumi Senetang khas Sintang. Meron menambahkan, toleransi tetap dikedepankan dalam perayaan ini.

“Semua menyatu dalam kemeriahan parade seni dan budaya. Tapi, event ini tetap menghormati Bulan Ramadan ini. Atas pertimbangan ini, event hanya digelar beberapa hari. Biasanya full seminggu. Namun, kondisi ini tidak mengurangi nilai dan kemeriahan Gawai Dayak ke-33 ini,” lanjutnya lagi.

Yang cukup menarik perhatian adalah tampilnya Suku Aborigin asal Australia. Mereka menampilkan tarian tradisional ‘Animal Spirit Dance’ yang dibawakan secara spektakuler oleh enam dancer. Aksi mereka pun mendapat respon besar dari pengunjung di Rumah Radakng. 

“Gawai Dayak ini sangat universal. Memberikan ruang pada suku atau bangsa manapun untuk tampil. Semua untuk kebersamaan dan persatuan. Event ini telah memberikan inspirasinya bagi semua. Namun, dibalik itu semua, konsep yang ditawarkan Gawai Dayak tersebut bagus dan inovatif,” puji Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana.

Total Gawai Dayak ke-33 diikuti oleh 53 peserta. Mereka berasal dari instansi pemerintah serta berabagi perusahaan yang ada di Kalimantan Barat. Sama seperti tahun sebelumnya, event ini pun menampilkan berbagai budaya Suku Dayak. Ada ritual, upacara tradisional, hingga beragam kompetensi ketrampilan. Kearifan lokal tersebut terangkum dalam 15 sub event.

Berbagai kerajinan Suku Dayak pun dipajang dan diperlombakan. Seperti memahat patung, melukis perisai, hingga menganyam manik-manik. Mereka juga mengenalkan berbagai busana Dayak, tattoo, sumpit, tarian, sastra lisan, beragam lagu, hingga kuliner khasnya.

“Meski nuansanya sedang puasa, tapi antusiasme besar ditunjukan pada event ini. Daya tarik event ini kuat karena mengeksplore culture yang dimiliki Suku Dayak. Mereka juga terkenal sebagai penghasil karya kerajinan dengan cita rasa seni tinggi. Dengan berbagai pesonanya itu, wajar bila event ini dapat perhatian besar publik dunia,” tutur Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menjelaskan, Gawai Dayak ke-33 ini memiliki potensi besar sebagai penarik wisatawan.

“Penyelenggaraan event Gawai Dayak di tahun ini memang unik. Kalau ingin menarik lebih banyak lagi wisatawan, khususnya mancanegara, event ini harus terus berubah di tahun mendatang. Jadi selalu ada hal baru yang ditawarkan kepada wisatawan. Namun, apresiasi harus diberikan atas kerja keras. Luar biasa,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *