GenPI Sumut Hadirkan Parapat Night Market, Destinasi Digital Para Milenial

oleh -1,693 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumatera Utara melakukan terobosan. Bersama GenPI Danau Toba, mereka akan merilis Parapat Night Market, Sabtu (3/11). Wisatawan milenial sekitar Danau Toba, menjadi target utama destinasi ini.

Menurut Ketua GenPI Sumut, Fito Fitato, Parapat Night Market digelar mulai pukul 19.00 WIB. Event ini diluncurkan sebagai destinasi baru di Danau Toba.

“Pada gelaran perdana nanti, kami akan menyuguhkan pentas seni. Berupa tarian dan musik tradisional khas Batak. Intinya kami akan mengenalkan budaya Batak pada para pengunjung. Di samping itu, kami siapkan 15 stand kuliner tradisional yang bisa dinikmati para pengunjung,” ujarnya, Kamis (1/11) malam.

Fitato menambahkan, Parapat Night Market akan dipusatkan di daerah Pagoda. Yakni, sebuah tempat yang juga disebut Pasar Jumpa Tengah di kawasan Tebing Tinggi. Namun, belakangan lokasi ini lebih popular dengan sebutan Stage Parapat.

“Kini, Stage Parapat menjadi salah satu ikon yang secara geografis masuk dalam wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,” imbuhnya.

Untuk menyukseskan Parapat Night Market, sejumlah spot foto yang instagramable disiapkan. Pengunjung bisa memanfaatkannya untuk melakukan swafoto.

“Tidak bisa dipungkiri, peran generasi milenial dalam mempopularkan sebuah destinasi wisata cukup besar. Diakui atau tidak, sebagian dari mereka terbiasa hunting spot-spot menarik untuk swafoto, lalu mempublish-nya di media sosial,” ucapnya.

Parapat Night Market diharapkan menjadi gebrakan positif yang akan membuat Stage Parapat semakin dikenal. Sebab, GenPI Sumut berupaya menghidupkan Stage Parapat. Caranya, dengan menghadirkan pertunjukan secara kontinue.

“Rencananya, setelah kegiatan Parapat Night Market, akan dilanjutkan dengan pentas seni setiap Sabtu dan Minggu malam. Sasarannya para tamu hotel yang biasanya kebingungan mencari tempat hiburan saat malam,” tandasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik peluncuran destinasi yang menyasar generasi milenial. Menpar menjelaskan, destinasi digital adalah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial, dan nge-hits di Instagram.

“Sedangkan gmilenial atau lebih populer kids zaman now sering menyebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah Instagramable. Saya ingin tahun 2018 ini ada 100 destinasi digital di 34 provinsi di Tanah Air,” kata Arief.

Digital destination, lanjutnya, menjadi tuntutan di era booming teknologi, yakni generasi milenial merupakan konsumen yang paling haus akan pengalaman dibanding generasi-generasi sebelumnya. Hasil survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman ketimbang membeli barang-barang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *