Gowes Wisata dan Festival Angklung Jadi Daya Tarik Baru Wisata Kuningan

oleh -929 views
oleh

KUNINGAN-“Gowes Wisata” atau bersepeda santai mengelilingi Waduk Darma Kuningan dan Festival Angklung digelar di Kuningan, Jawa Barat, dan diharapkan menjadi daya tarik baru bagi sektor pariwisata di wilayah itu.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Anang Sutono di Kuningan, Minggu, 28 April 2019, mengatakan Jalur Gowes Wisata (start dan finish) berada di objek wisata Waduk Darma adalah upaya mempromosikan pariwisata untuk Kabupaten Kuningan.

Peserta Gowes Wisata diikuti oleh 6000 peserta terdiri dari 138 klub sepeda di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

Rute ajang sepeda santai tersebut merupakan jalur lintasan yang digunakan untuk kompetisi sepeda internasional Tour de Linggarjati (TDL) Kuningan dengan jarak tempuh 15 km.

“Selama gowes, para peserta melintasi desa-desa wisata dan bisa menikmati pemandangan alam di sekitar Waduk Darma Kuningan,” kata Anang.

Alat musik khas Jawa Barat yakni angklung ditampilkan dalam kegiatan Gowes Wisata tersebut dengan peserta dari berbagai sanggar, komunitas, dan pelajar daerah Jawa Barat. Sejumlah penampil juga mempertunjukan kolaborasi apik diantaranya JEI angklung, Rita Tila, Angklung Orcestra SMAN 3 Kuningan dan D’Calungs. Tak kalah menarik, yaitu pertunjukan _Angklung Internasional How to Play_ dari perwakilan 5 negara yaitu Madagaskar, Ukraina, Uzbekistan, Jepang, dan Filipina.

Angklung merupakan salah satu alat musik khas Jawa Barat yang bisa menjadi daya tarik kunjungan wisatawan ke daerah ini.

Bupati Kuningan, Acep Purnama, mengatakan bahwa Kuningan akan mempersiapkan pertunjukan angklung kelas dunia. “Lembaga pendidikan di Kuningan akan kami dorong untuk mendidik para pelajar untuk bisa memainkan alat musik khas Jawa Barat, termasuk angklung,” katanya.

Sebagai destinasi wisata, Kabupaten Kuningan akan dikembangkan dalam koridor pariwisata berbasis alam dipadukan dengan daya tarik kesenian daerah. “Kami akan mengembangkan wisata alam, rencananya kami akan membangun sebuah jembatan yang kalau kita berjalan di atasnya, kita seolah berjalan di atas air,” jelas Acep.

Deputi Pemasaran I Rizki Handayani juga menyampaikan bahwa dukungan Kemenpar pada kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Kemenpar untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Kuningan melalui pariwisata.

Kepala Bidang Area Jawa Wawan Gunawan yang hadir mendampingi Anang Sutono, menjelaskan bahwa sebagai lokasi wisata, Kabupaten Kuningan unggul secara akses, yakni dekat dengan Bandung dan Bandara Internasional Kertajati Majalengka yang sudah diresmikan tahun lalu. Untuk itu, peningkatan pariwisata di Kuningan harus dilakukan secara seksama.

“Selain pengadaan 3A di Kabupaten Kuningan, peningkatan kualitas SDM pariwisata juga harus dipersiapkan secara matang,” ungkap Wawan.

Selain angklung, alat musik khas yang ada di Kuningan yakni calung. Pemda Kabupaten Kuningan pun sedang mendesain pementasan calung akbar yang akan dimainkan oleh remaja putri. Penampilan D’Calung menambah inspirasi dan penguatan semangat untuk mewujudkan Calung sebagai atraksi Pariwisata.

“Bayangkan, pasti luar biasa, tidak hanya Angklung tapi calung juga bisa memperkaya atraksi budaya yang menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kuningan. Makanya mari datang ke Kuningan. Nikmati tanah pasunadan,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *