Hadiri ATF 2019, Menpar Jadikan Vietnam ‘Benchmark Speed’

oleh -1,314 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, VIETNAM – Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri Asean Tourism Forum (ATF) 2019 di Vietnam, Rabu (16/1). Tema besar ATF 2019 kali ini adalah The Power of One. Memperkuat regional ASEAN sebagai tourism destination yang bisa bersaing dengan kawasan lain seperti Uni Eropa.

Menpar Arief Yahya mengatakan, ATF 2019 menjadi menarik karena berada di negara yang pertumbuhan pariwisatanya sangat cepat. Menpar ber-conference, sambil belajar strategi apa yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Vietnam.

“Pertumbuhan pariwisata Vietnam cukup spektakuler. Tahun 2018, jumlah wisman ke Vietnam menembus 15,6 juta atau naik 2,7 juta dari tahun sebelumnya. Jika Malaysia adalah ‘musuh emosional’ dan Thailand adalah ‘rival professional’, maka Vietnam adalah benchmark untuk kecepatan,” ujarnya.

Menpar Arief berasumsi, sebuah hasil yang luar biasa pasti dicapai dengan cara yang tidak biasa. Cara tersebut ada dua hal, yaitu deregulasi dan teknologi terutama digital. Menurutnya, hanya dua cara itu yang membuat pariwisata bisa melompat lebih tinggi dan berlari lebih cepat.

ATF 2019 dikemas oleh Vietnam National Administration of Tourism (VNAT) yang sekaligus mempopulerkan UNESCO World Heritage, Halong Bay. Teluk yang berada di Tonkin dekat perbatasan Tiongkok, atau sekitar ‪170 km dari Hanoi‬. Sejak tahun 1994, Teluk Halong ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Begitu mendarat di Hanoi, Menpar Arief Yahya disambut oleh Dubes RI untuk Vietnam Ibnu Hadi, dan mempelajari bagaimana Vietnam bergerak cepat di sektor Pariwisata. Arief menegaskan, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah speed atau kecepatan. Yang cepat mengalahkan yang lambat, bukan yang besar mengalahkan yang kecil.

Sementara itu, dalam open ceremony ATF 2019, Menpar Arief mengaku sangat terkesan dengan kinerja panitia. Pasalnya, ada beberapa kekayaan seni budaya Indonesia yang ditampilkan. Yang bahkan dipentaskan pula oleh delegasi negara lain seperti Malaysia dan Singapura.

Malaysia membawakan lagu Gelang Sipaku Gelang. Sedangkan delegasi Singapore mendendangkan lagu Lenggang Kangkung. Indonesia sendiri tampil memukau dengan lagu Tanah Air yang membuat delegasi Merah Putih ikut merinding.

“Ini surprise bagi saya. Bagaimana tidak, seni budaya Indonesia dijadikan lagu untuk mempromosikan Malaysia dan Singapore. Inilah bukti universalitas pariwisata, borderless pariwisata, dan inilah spirit yang sedang dibangun bersama-sama sejak 3 tahun silam. ASEAN sebagai satu destinasi,” tegasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *