Hari Ini, Kemenpar Panggil Dirut BOP Labuan Bajo Flores

oleh -1,678 views
oleh

* Klarifikasi Soal Polemik Wisata Halal di Labuan Bajo

JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memanggil Dirut Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores Shana Fatina, sore ini, Rabu, 7 Mei 2019 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. Ini terkait dengan polemik Wisata Halal yang berkembang di kalangan masyarakat Manggarai Barat, pasca Bimtek Wisata Halal 30 April 2019 lalu.

Kemenpar cepat merespons perkembangan yang terjadi di lapangan. Tetapi tetap harus membuat keputusan yang fair. Bagi Kemenpar, Labuan Bajo NTT sangat strategis. Pertama sudah diputuskan Presiden Jokowisebagai sebagai satu dari destinasi super prioritas,

Kedua, Komodo, ikon destinasi Labuan Bajo juga terus dipromosikan di berbagai media di seluruh dunia. Baik melalui media digital, media konvensional, maupun di berbagai travel mart besar di dunia. Dari ITB Berlin, WTM London, ATM Dubai, Fitur Madrid, CITM Shanghai atau Kunming, gambar Komodo Labuan Baju selalu hadir dan mewarnai.

“Itulah, mengapa kami responsif dan cepat mengambil langkah, di destinasi prioritas yang juga perlu segera ditangani. Labuan Bajo satu dari 10 Bali Baru, dan juga satu dari 4 super prioritas, selain Danau Toba Sumut, Borobudur Joglosemar, dan Mandalika Lombok,” kata Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.

Bimtek (Bimbingan Teknis) Wisata Halal di Labuan Bajo, sempat menimbulkan pro dan kontra. Polemik datang dari berbagai kalangan, dan dikhawatirkan berpotensi ekosistem dan iklum iklim investasi pariwisata di Tanah Air.

Bahkan di Rapat Pimpinan (Rapim) yang diikuti Pejabat Eselon I dan II Kemenpar, Menpar Arief Yahya secara khusus agar segera ada langkah konkret, Selasa (7/5/2019) lalu. Lalu dilanjutkan hari ini, Rabu 8 Mei 2019 dengan pemanggilan Shana Fatina, sebagai Dirut Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar.

“Tujuannya, ingin mendapatkan keterangan yang lebih jauh, detail, dari nara sumbernya langsung. Tim ini dinamakan evaluasi dan monitoring. Kami juga membuat tim klarifikasi yang dikirim untuk bertemu dengan para stakeholder di Manggarai Barat, Labuan Bajo. Mereka dipimpin oleh Vinsensius Jemadu dan Frans Teguh, yang juga sama-sama orang Flores,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Sambil menunggu tim klarifikasi bekerja tuntas dan mendapatkan kesimpulan yang matang, Dirut Badan Otorita Labuan Bajo-Flores Shana, ditarik ke Jakarta. Sekaligus agar tidak mempengaruhi proses menghimpun data dan fakta.

“Saya berharap kontroversi soal Wisata Halal di Labuan Bajo segera disudahi. Pariwisata tidak boleh gaduh, industri di pariwisata tidak tahan gaduh, Pariwisata adalah hospitality. Kegaduhan, polemik itu, berpotensi mengganggu ekosistem di Pariwisata,” ujar Menpar Arief Yahya.
(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *